SEBUAH penelitian terbaru mengungkap kemungkinan asal muasal virus corona jenis baru yang menggemparkan China. Virus corona yang diberi kode 2019-nCoV tersebut kemungkinan berasal dari ular.
Penelitian tersebut menganalisis sekuens genetika dari 2019-nCoV dan membandingkannya dengan 200 jenis virus corona lain di seluruh dunia. Hasil analisis dipublikasikan di Journal of Medical Virology.
BACA JUGA:Â Virus Corona Baru Tewaskan 9 Orang, Cina: Virus Ini Bisa Bermutasi
“Menunjukkan untuk pertama kali bahwa ular adalah hewan liar yang paling mungkin jadi reservoir 2019-nCoV,” tulis para peneliti, dikutip dari Livescience.
Para peneliti juga memberi catatan bahwa ular merupakan salah satu hewan yang dijual di Huanan Seafood Wholesale Market, Wuhan. Pada beberapa kasus awal, pasien bekerja atau berkunjung ke pasar tersebut sebelum akhirnya sakit.
Temuan ini masih harus dikonfirmasi dengan lebih banyak studi pada binatang.
Sejauh ini dilaporkan lebih dari 500 kasus terkonfirmasi positif dan 17 kematian dikaitkan dengan virus di China. Persebarannya bahkan telah meluas hingga Amerika Serikat.
BACA JUGA:Â Penyebaran Makin Cepat, Virus Corona Baru sudah Tewaskan 4 Warga Cina
Diwartakan USA Today, tanda-tanda umum infeksi Corona adalah demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernapas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan kematian. Virus dapat menyebar dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin, atau kontak dekat. Orang yang kebetulan berdekatan dengan objek yang tertempel virus juga bisa terinfeksi.
Virus korona sendiri merupakan keluarga virus yang menyerang hewan seperti unta, kucing, dan kelelawar. Beberapa di antaranya juga bisa menular ke manusia, seperti pada SARS (Severe Acute Resporatory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome) atau flu unta. []
SUMBER: LIVESCIENCE