BEBERAPA kali, saya liat The Good Doctor di Facebook.
Saya ga inget, kapan terakhir kali saya ngikutin satu serial drama dengan sangat serius. Sepertinya itu di tahun 1998 saat RCTI menayangkan “Party of Five” jam 14.00. Itu pun ga lengkap, hanya season awal saja.
Tahun 2009, istri saya ngajak nyimak drakor “Thank You”. Ini ceritanya keren banget. Tapi kayaknya saya ga gitu nyetel sama Korea. Saya ga ngerti bahasanya, sehingga saya ga bisa ngembangin kemampuan bahasa saya hehehe… (halah, sok banget….)
Pekan lalu, satu sore, saya dan istri saya, ngebahas The Good Doctor. Versi Freddie Highmore.
BACA JUGA:Â Â Gaji Dokter
Kami sama-sama liat cuplikan-cuplikan yang dishare orang di timeline Facebook kami. I was really not into it, at first. Iseng, saya buka The Good Doctor episode 01 season 01.
Ada di Facebook. Di YouTube, malah ga ada, setidaknya saya ga menemukannya.
Dua puluh menit menyimaknya, saya terdiam; The Good Doctor ini, dalam bentuk dan ruang lain, terjadi pada saya, dan mungkin juga pada Anda, atau siapapun di dunia ini.
Dunia kedokteran terlalu rumit buat kebanyakan kita; serial ini bisa jadi bakal membuat kita takut memotret kehidupan kita sendiri. Personally, emotionally, bahkan politically.
Saya hanya liat sampe episode 05. Di Fox Life, sudah ditayangkan sampai season 03.
Saya mengambil beberapa catatan dari berbagai adegan di dalamnya: kita, sebagai makhluk fana di dunia ini, agar bisa mengambil pelajaran: menghargai kesehatan kita, menghargai pekerjaan dan orang-orang dalam lingkaran pekerjaan kita, menghargai setiap jengkal perkataan kita dengan siapapun itu, dan terutama, menghargai kehidupan ini sebagai anugerah dari-Nya.
____
“Anda sangat arogan. Anda benar-benar sangat arogan,” ujar Shaun Murphy kepada dr. Melendez.
Melendez, yang tepat berada dalam situasi pembedahan seorang pasien, mendongakkan kepalanya, menatap Shaun. Tampaknya tidak siap dengan pernyataan Shaun.
“Apakah,” ujar Shaun lagi, “dengan berlaku sombong menguntungkan Anda sebagai dokter?”
BACA JUGA:Â 2 Teman yang Berbeda
Melendez diam.
“Dan apakah,” tanya Shaun lagi, “dengan berlaku tidak sombong, merugikan Anda sebagai manusia?”
Dr. Browne, Dr Jared, yang ada di ruang bedah, terdiam, memandangi Melendez dan Shaun bergantian. []