THUFAIL bin Amru ad-Dausi, seorang penyair ulung yang sangat dihormati. Saat ia datang ke kota Makkah, orang-orang Quraisy menghalanginya agar tidak bertemu dengan Nabi.
Mereka berkata kepadanya, “Sungguh kami khawatir kalau Anda dan Kaum Anda ditimpa perkara yang telah menimpa kami. Oleh karena itu janganlah anda berbicara dengannya, dan janganlah anda mendengarkan ucapannya.”
BACA JUGA: Sahabat yang Diberi Gelar Dzul Janahain
Mereka terus mengikuti Thufail dan menjaganya agar tidak bertemu Nabi. Setelah Thufail berjanji tidak akan berbicara atau mendengarkan perkataan Nabi, barulah orang-orang Quraisy itu meninggalkannya.
Lalu itu Thufail masuk Masjidil Haram. Pada saat itu, Nabi sedang shalat di Ka’bah. Thufail lalu mendekat ke tempat berdirinya Nabi. Disitulah ia mendengar ayat-ayat yang diucapkan oleh Nabi.
Ia berbicara dalam hati, ”Demi Tuhan, aku ini orang yang pandai dan penyair yang mengerti mana perkataan yang bagus atau tidak. Lantas apa yang menghalangiku untuk mendengarkan apa yang diucapkan oleh laki-laki ini. Jika ia berkata baik aku akan menerimanya, dan jika buruk maka aku akan meninggalkannya.”
Setelah itu Thufail mendatangi Nabi di rumah beliau. Ia menceritakan apa yang baru saja ia alami. Nabi menawarkan kepadanya untuk memeluk Islam seraya membacakan beberapa ayat Al-Quran. Maka cahaya hidayah pun meresap kedalam hati Thufail.
BACA JUGA: Ketika Nabi Kisahkan Seorang Sahabatnya yang Pernah Bertemu Dajjal
Kemudian Thufail kembali ke kaumnya dan mengajak mereka untuk masuk Islam. Ia tidak mau tinggal bersama keluarganya kecuali jika keluarganya mau masuk Islam. Maka keluarganya pun menuruti kemauannya. Ia pula lah tokoh yang berada dibalik penyebaran Islam di Bani Daus. []
Sumber: Sirah Nabawiyah Untuk Remaja/ Penulis: Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadawi/ Penerbit: Robbami Press Jakarta, 2001