IRAN—Lebih dari 20 ribu penduduk Teheran dilaporkan telah meninggal akibat polusi udara setiap tahunnya. Keterangan ini disampaikan seorang anggota dewan kota Teheran, Ahad (29/10/2017).
“Angka tersebut telah meningkat dua kali lipat sejak 2005,” kata Majid Farahani, seperti dikutip kantor berita ILNA. Menurut laporan, polusi udara di Teheran adalah yang paling berbahaya di Iran akibat jutaan kendaraan yang ada di Teheran.
Mobil, sepeda motor, mobil tua dan juga kendaraan berat—rata-rata beroperasi dengan mesin diesel—masih terus digunakan oleh jutaan warga Teheran sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas yang padat.
Infrastruktur Teheran yang buruk juga telah membatasi pengembangan transportasi umum, membuat banyak warga tak bisa menikmati sarana transportasi alternatif.
Selain itu, harga bensin di negara penghasil minyak ini juga murah—Sekitar 35 sen per liter. Selama beberapa tahun terakhir, polusi udara telah beberapa kali memaksa pihak berwenang Iran untuk menutup beberapa sekolah dan perkantoran di kota tersebut.
Pada bulan-bulan yang dingin, sekolah dan tempat pembibitan dapat menghadapi penutupan hari karena polusi menjadi sangat akut, sehingga banyak menimbulkan masalah pernafasan terhadap warga.
Pihak berwenang telah mengambil tindakan untuk mengurangi polusi udara di Teheran dengan melarang penggunaan mobil kuno dan pengurangan sepeda motor. []