MYANMAR—Kapal Malaysia pembawa 2300 ton bahan bantuan untuk Muslim Rohingya disambut aksi protes ketika tiba di pelabuhan Yangon, Myanmar, Kamis (9/2/2017).
Menurut laporan BBC, sejumlah pengunjuk rasa umat Buddha menggelar unjuk rasa menentang keberadaan umat Rohingya di Myanmar sambil membawa spanduk ‘Tidak ada Rohingya di sini’.
Pemerintah Myanmar tidak mengakui Rohingya yang merupakan etnis minoritas Muslim -yang sebagiaan besar tinggal di negara bagian Rakhine- sebagai warga negara namun sebagai pendatang gelap dari Bangladesh waktu sudah tinggal di Rakhine sejak dulu.
Dan komunitas Rohingta sering mendapat perlakuan buruk dari aparat militer, dengan operasi militer terbaru yang digelar Oktober 2016.
Kapal yang tiba dari Malaysia membawa 2.300 ton makanan dan obat-obatan untuk membantu umat Islam Rohingya, yang merupakan minoritas di Myanmar.
Ketika Malaysia mengungkapkan rencana untuk pengiriman bantuan ini, pihak berwenang Myanmar sempat menyatakan akan menolaknya namun kemudian berubah pikiran dengan menerimnya di Yangon dan bukan di Sittwe, ibu kota Rakhine. []