Oleh: Bagas Triyatmojo
“AH cuma satu gelas minuman kemasan ini…” Tuing, dan kemasan minuman itu pun keluar jendela kendaraan.
“Wah angkotnya dateng, abisin dulu ah minumannya…” Tuing, dan kemasan minuman itu pun dijatuhkan dari genggaman tangan.
“Yuk gan jalan, dah abis nih…” Tuing, dan entah yang keberapa ini tergeletak di jalanan.
Dan ketika setiap orang hanya menganggap kesalahannya adalah satu kesalahan kecil, maka bersiaplah akan sebuah masalah yang besar. Dan ketika masalah itu terjadi, setiap orang saling menunjuk atas kesalahan orang lain, tanpa sedikitpun ingat akan kesalahannya.
Atau cerita lainnya, entah sejak kapan dimulainya, tapi rasa rasanya, kini sudah semakin surut rasa percaya kita kepada orang lain, orang yang baru kita kenal, atau orang yang baru bertemu. Memang, waspada itu perlu, tapi rasa-rasanya dulu tidak begini. Sapaan ramah masih dimana-mana, sekalipun tidak dikenalnya.
Kini, lebih banyak pada mencurigai, “Eh jangan gampang percaya”, “Eh awas ntar kamu ditipu loh”.
Masih segar dalam ingatan saya, ketika saya dan Ibu saya pergi ke suatu tempat, dan Ibu saya menanyakan jalan kepada orang lewat, eh orang itu malah pergi berjalan menjauh sambil mendekap anaknya, tertangkap sebersit kekhawatiran dan ketakutan.
Tentu bukan salah orang tersebut merasa khawatir, bisa jadi ini akibat dari orang orang yang menganggap, menipu satu orang, hanyalah satu keburukan kecil, yang tidak akan merugikan banyak orang. Namun kenyataan hari ini berbicara lain, penipuan sudah terjadi dimana mana.
Dan ketika setiap orang menganggap kecil akan keburukannya, bersiaplah akan datangnya sebuah masalah yang besar. Bukan, itu bukan orang lain, bisa jadi itu adalah kita, tapi ada berita bahagianya.
Kebaikan pun, tidak ada yang kecil, jadi jangan ragu untuk memulainya. Kecil bagimu, bisa jadi berdampak besar kelak. dan yang sudah pasti, akan bernilai besar di hadapan Allah. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word