• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 21 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Tidak Berikhtiar karena Tawakal pada Allah, Bagaimana Islam Memandangnya?

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
BERIKHTIAR, KERJA, TAWAKAL, NAFKAH, bekerja

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

TANYA: Sebagian kalangan Sufi enggan berikhtiar dengan alasan bertawakkal kepada Allah dan berserahdiri kepada takdir dan ketentuan-Nya. Apakah pendapat itu benar? Bagaimana seharusnya?

JAWAB: Pandangan seperti itu adalah musibah yang sudah menyebar luas dan menjadi batu ujian yang besar, dalam ukuran pribadi maupun masyarakat. Islam sudah keluar dari persepsi sesat semacam itu. Islam memandang berikhtiar adalah sebuah kewajiban dan setiap Muslim harus bisa meneliti sebab akibat, baru menentukan sikap. Masuk rumah, haruslah melalui pintu. Maka dengan izin Allah, mereka akan dapat melewati masa-masa krisis dan berbagai musibah, sehingga kembalilah kejayaan Islam. Karena demikianlah kondisi Islam di masa-masa keemasannya.

Adapun pada masa-masa sekarang ini, banyak sekali lumpur kejahilan, angin kekufuran dan keterasingan Islam keras berhembus, kebid’ahan dan kesesatan tersebarluas, maka pemahaman semacam ini sudah menjadi rancu di kalangan kaum muslimin.

BACA JUGA: 7 Amalan Ikhtiar Penghapus Dosa

ArtikelTerkait

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Banyak di antara mereka yang memasukkan sikap “bersandarpasrah” dalam keimanan terhadap qada dan qadar, sebagai alat untuk mengejar kehidupan dunia, dengan menjauhkan diri dari sikap giat dan rajin, dari memikirkan hal-hal yang bernilai tinggi, jalan-jalan menuju kejayaan dan keselamatan; sehingga akhirnya mereka menempuh jalan yang terlihat mudah tapi penuh bencana, ketimbang menempuh jalan yang sulit meski penuh kenikmatan.

Jalan keluar menurut mereka adalah bersandar pada takdir, sadar bahwa Allah itu Maha Mampu melakukan segala yang dikehendaki, bahwa apa yang dikehendaki Allah pasti akan terjadi dan yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi. Kehendak-Nya itu pasti akan terjadi dan keinginan-Nya pasti akan berlangsung. Takdir dan ketentuan-Nya, pasti akan berlaku. Kita tidaklah memiliki daya dan kemampuan, tidak memiliki campur tangan sedikitpun.

Demikianlah semua itu terjadi dengan mudah dan wajar kita berserahdiri kepada takdir tanpa menggugatnya dengan berikhtiar melakukan hal-hal yang boleh dan disyariatkan. Sehingga tidak ada lagi amar ma’ruf nahi mungkar, tidak ada lagi berjihad melawan musuh-musuh Allah, tidak ada lagi hasrat menyebarkan ilmu dan memberantas kebodohan, tidak ada lagi upaya memerangi pemikiran-pemikiran merusak dan prinsip-prinsip yang sesat, dengan alasan, bahwa Allah menghendaki semua itu!

Pada hakikatnya, ini adalah musibah besar dan kesesatan mendalam yang akan menggiring umat ini menuju kehinaan, keterbelakangan dan keruntuhan, menyebabkan para musuh menguasai mereka, sehingga terjadilah musibah demi musibah.

Sesungguhnya ikhtiar tidaklah bertentangan dengan iman kepada takdir, bahkan termasuk bagian kesempurnaan iman tersebut. Allah menghendaki sesuatu terjadi pada diri kita, dan menghendaki kita untuk melakukan sesuatu. Sesuatu yang dikehendaki untuk terjadi pada diri kita pasti akan Allah berlakukan. Sementara sesuatu yang Allah inginkan untuk kita kerjakan pasti akan diperintahkan kepada kita untuk melaksanakannya. Allah menginginkan kita untuk mengemban dakwah terhadap orang-orang kafir, meskipun Allah tahu bahwa mereka tidak akan beriman.

Allah juga ingin kita memerangi mereka, meskipun Allah tahu kita akan kalah di hadapan mereka. Allah ingin kita menjadi umat yang satu, meskipun Allah tahu kita akan berselisih dan berpecah-belah. Allah ingin kita bersikap keras terhadap orang-orang kafir dan bersikap lemah lembut terhadap sesama mukmin, meskipun Allah tahu bahwa akan terjadi permusuhan dahsyat di antara sesama mukmin sendiri, demikian seterusnya.

Mencampuradukkan antara yang dikehendaki Allah terhadap kita dengan yang Allah kehendaki dari diri kita, itulah yang menjadi rancu dan menjerumuskan ke dalam hal-hal terlarang.

Betul, bahwa Allah adalah Maha Mampu melakukan apa saja yang dikehendaki, Yang Menciptakan segala sesuatu, di tangan-Nya terhadap kekuasaan terhadap segala hal, Yang Memiliki ikatan langit dan bumi. Akan tetapi Allah SWT menciptakan rambu-rambu di dunia ini untuk dijadikan sebagai petunjuk, berbagai undang-undang yang dijadikan aturan, meskipun Allah sendiri mampu menghancurkan rambu-rambu dan undang-undang tersebut, meskipun Allah juga tidak menghancurkannya untuk setiap orang.

Keimanan bahwa Allah mampu menolong kaum mukminin melawan orang-orang kafir, tidak berarti Allah akan tetap menolong mereka sementara mereka duduk berpangkutangan tanpa berikhtiar. Karena kemenangan itu mustahil tanpa adanya usaha. Sementara kemampuan Allah itu tidak berhubungan dengan hal yang mustahil, karena itu bertentangan dengan kebijaksanaan dan ke-maha-kuasaan Allah yang berkaitan dengan kebijaksanaan-Nya tersebut.

BACA JUGA: Hakikat Ikhtiar Kita

Keberadaan Allah yang Kuasa terhadap sesuatu tidaklah berarti seseorang, satu masyarakat atau satu umatpun kuasa terhadap sesuatu tersebut. Kekuasaan Allah itu adalah sifat yang khusus bagi Allah, sementara kekuasaan seorang hamba itu juga khusus baginya. Mencampuradukkan antara kekuasaan Allah dan kekuasaan hamba serta pelaksanaan hamba terhadap perintah Allah itulah yang akhirnya menggiring pada sikap berpangkutangan, yang telah membius umat dan masyarakat islam.

Demikianlah yang telah diteliti dan dicermati oleh salah seorang orientalis Jerman. Dalam menceritakan sejarah kaum muslimin di masa-masa belakangan ia menuturkan: “Tabiat dasar seorang muslim adalah berserahdiri kepada kehendak Allah, ridha terhadap takdir dan kekuasaan Allah serta tunduk terhadap segala yang dimiliki oleh Yang Maha Tunggal Lagi Maha Perkasa…”

Ketaatan semacam itu menimbulkan dua pengaruh berbeda. Pada masa awal Islam, sikap ini memainkan peranan besar dalam peperangan dan merealisasikan kemenangan yang berkesinambungan, karena dapat menimbulkan semangat pengorbanan pada diri seorang tentara muslim. Sementara pada masa-masa belakangan justru menimbulkan sikap statis yang menghantui dunia Islam, mendorong melakukan bunuh diri, menjauhkan dan mengisolir mereka dari arus perkembangan zaman.” (Al-Ilmaniyyah oleh Safar Al-Hawali menukil dari Belt Smit dalam bukunya Al-Islam Quwwatul Ghad Al-Alamiyyah hal. 87)

SUMBER: ISLAMQA

Tags: ikhtiartawakal
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apa Hukum Laki-laki dan Perempuan Bukan Mahram Shalat Berjamaah Berdua?

Next Post

Cinta Buya Hamka kepada Istrinya

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

14 Juli 2025
agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

14 Juli 2025
Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

12 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 berikhtiar

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Al-Mahdi, Sang Pemimpin yang Dinanti di Akhir Zaman (2-Habis)

Oleh Saad Saefullah
15 Mei 2024
0
Al-Mahdi, Kabah, Sosok Pertanda Datangnya Kiamat

Sekaligus ini menunjukkan kebagusan pemimpin ini, Al-Mahdi, dimana dia menghadiri salat berjama’ah bersama kaum muslimin.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails

Apa Itu Buhul-buhul?

Oleh Sodikin
15 Juli 2017
0
Foto: Gumtree

Biasanya kabel sihir ini dibawa oleh pasukan jin lalu pasukan jin itu masuk kedalam tubuh manusia dan mengikatkan kabel sihir...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.