“Sebentar lagi akan lewat di hadapan kalian seorang ahli surga,” ujar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam di hadapan para sahabatnya. Tak lama setelah itu lewatlah seorang sahabat dari kalangan Anshar. Selama tiga hari berturut-turut Raulullah mengucapkan itu di hadapan para sahabat.
Pernyataan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam itu mengundang keingintahuan Abdullah bin Amru. Jika Rasulullah menyatakan hal itu secara terbuka tentulah ada yang istimewa pada diri sahabat Anshar itu. “Pastilah ia seorang ahli ibadah yang tak pernah lelah untuk mengabdi kepada Allah,” pikir Abdullah bin Amru. Ia pun berencana untuk melihat kehidupan sang calon ahli surga itu lebih dekat. Ia meminta kepada sahabat Anshar itu untuk bermalam di rumahnya. Ternyata sahabat Anshar itu menerimanya dengan senang hati.
BACA JUGA: Saudaraku, Jauhilah Sifat Dengki
Betapa terkejutnya Abdullah bin Amru. Ternyata, selama tiga hari bermalam ia tak menemukan amalan istimewa yang dilakukan sahabat Anshar itu. Ia tak melihat orang itu melakukan shalat tahajud. Apalagi hingga kakinya bengka-bengkak sebagaimana Rasulullah pernah melakukannya. Amalannya sehari-hari sebagaimana kebanyakan orang. Tak lebih. Hanya saja, Abdullah bin Amru menemukan, sahabat Anshar itu tak pernah berkata kecuali yang baik-baik.
Akhirnya, Abdullah bin Amru menjelaskan tujuan ia menginap di rumah sahabat Anshar itu dan menceritakan perkataan Rasulullah tentang dirinya. “Sebenarnya apa rahasia amalanmu sehingga Rasulullah memasukan engkau sebagai ahli surga?” tanya Abdullah.
BACA JUGA: Ya Allah, Pertahankan Keimanan Ini Hilangkan Rasa Dengki
Orang itu berkata, “Benar, amalanku seperti yang engkau lihat, namun akau tidak merasa iri dan dengki kepada seorang pun atas segala kenikmatan yang didapatkannya dari Allah.” Mendengar itu Abdullah bin Amru berkata, ”Inilah yang dapat kau lakukan dan yang belum dapat kami lakukan.” []