SETIAP manusia pasti meninginginkan suatu keberhasilan dalam hidupnya. Entah itu dalam hal pendidikan, pekerjaan atau yang semisa dengan itu.
Namun terkadang, ada saja penghambat untuk menggapai keberhasilan itu. Salah satunya dalam tingkat pemahaman kita untuk menyelesaikan suatu persoalan di bidang yang sedang dijalankan.
Banyak orang memandang bahwa menjadi orang yang jenius itu lebih baik. Mengapa? Kebanyakan mereka beranggapan bahwa orang jenius mampu menyelesaikan persoalan dengan begitu mudah. Bahkan, ia mampu menciptakan hal baru yang belum pernah ada sebelumnya.
BACA JUGA: Orang-orang Jujur Selalu Punya Keberuntungannya Sendiri
Ada pula tingkatan lain di bawah itu yang masih menjadi salah satu yang menjadi keinginan setiap insan, yakni cerdas.
Ya, menjadi orang yang cerdas juga dianggap sebagai orang yang mampu menyelesaikan persoalan. Bahkan, metode yang akan ia gunakan tentu berbeda dengan orang yang biasa.
Setingkat lebih rendah dari cerdas, yakni pintar. Inilah tingkatan yang juga menjadi terfavorit, Mereka pun menganggap orang yang pintar akan mampu menyelesaikan persoalan dengan begitu mudah.
Dan salah satu yang menjadi terbelakang yakni orang yang biasa saja. Kebanyakan orang menganggap orang yang biasa hanya mampu menyelesaikan persoalan dengan sederhana tanpa ada suatu hal yang menarik di balik itu. Sehingga, banyak orang yang menyepelekan kemampuannya.
Nah, untuk itu, janganlah kita berpandangan seperti itu. Mau itu orang jenius, cerdas, pintar atau biasa sekali pun, tingkatan mereka masih dapat dikalahkan oleh orang yang beruntung. Ya, orang yang beruntunglah yang memiliki tingkatan paling tinggi di antara yang lainnya.
Orang yang beruntung, walau pun kemampuannya tidak lebih hebat dari orang yang pintar, ia bisa saja menjadi orang yang dipercaya dalam menghadapi suatu masalah. Bahkan, ia mungkin saja bisa melakukan hal-hal yang belum terpikirkan sebelumnya oleh orang lain.
Ia juga bisa saja mampu menciptakan hal baru yang belum pernah ada sebelumnya. Dan boleh jadi, orang yang beruntunglah yang lebih banyak menarik simpati orang lain daripada orang yang jenius sekali pun. Mengapa demikian?
BACA JUGA: Kisah Tiga Nasib Orang yang Beramal, tapi Tidak Beruntung
Orang yang beruntung ialah orang yang senantiasa melakukan segala sesuatu hanya untuk Allah semata. Ia melakukan segala aktivitasnya tiada lain hanya untuk menggapai ridha-Nya.
Sehingga, dalam melakukan segala ativitas apa pun ia akan senantiasa memikirkan kaidah-kaidah atau pun ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah, Rasul-Nya dan manusia lain yang menjadi atasannya. Ia akan berusaha semampu yang ia miliki demi menjadi orang yang terbaik di mata Allah SWT.
Jadi, jangan Anda minder karena merasa belum jenius. Tapi, syukurilah kemampuan yang Anda miliki. Cobalah untuk meningkatkannya sedikit demi sedikit.
Mencoba untuk lebih baik daripada Anda terus mengeluh dengan kekurangan yang Anda miliki. Dan jadikanlah diri Anda sebagai orang yang senantiasa dekat dengan Allah, sehingga Anda dapat termasuk pada golongan orang-orang yang beruntung. []