JOMBANG–-Viral foto kucing almarhum KH Salahuddin Wahid (Gu Sholah) usai meninggalnya pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang itu. Kucing berwarna kombinasi hitam putih tersebut itu nampak tidur di sebelah makam.
Kucing yang selama ini dipelihara oleh Gus Sholah seakan ikut bersedih ketika ditinggal sang majikan.
Ada juga foto kucing itu tiduran di atas peti jenazah. Keterangan di foto tertulis: ‘Dan kucing-kucing di rumah Gus Sholah pun merasa kehilangan beliau’.
BACA JUGA: Ini Tiga Kecerdasan Luar Biasa Gus Sholah
Beredarnya dua foto itu melalui media sosial menarik perhatian warganet.
Pengurus pesantren Tebuireng Jombang Teuku Azwani membenarkan foto-foto tersebut. Menurut Azwani, foto kucing tiduran di makam Gus Sholah itu memang asli. Bahkan Azwani sendiri yang mengabadikan momen tersebut.
“Saya yang memotret kucing itu saat tidur di makam, yakni pada Jumat 7 Februari kemarin,” kata Azwani, seperti dikutip dari Kumparan.
Azwani mengungkapkan, selama hidup Gus Sholah gemar memelihara kucing. Bukan hanya jenis anggora, kucing kampung sekalipun dirawat. Hewan-hewan tersebut dibuatkan rumah khusus di kediaman Gus Sholah.
“Dikasih makan, dimandikan, bahkan kalau sakit juga dibawa ke dokter,” ujar Azwani berkisah.
BACA JUGA: 5 Hal yang Bisa Diteladani Anak Muda dari Gus Sholah
“Makanya begitu ditinggal beliau (Gus Sholah), kucing-kucing itu seakan merasa kehilangan. Padahal, pada hari-hari biasa (sebelum Gus Sholah meninggal), hewan itu tidak pernah bermain di makam. Saya juga heran. Kok kucing itu tidur di makam, makanya saya abadikan gambarnya,” lanjut Azwani.
Gus Sholah adalah pengasuh pesantren Tebuireng yang ketujuh atau 2006 hingga 2020, sejak generasi sang kakek KH Hasyim Asy’ari (pengasuh Tebuireng 1899-1947). Dia lahir di Jombang 11 september 1942. Mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini merupakan putra ketiga dari enam bersaudara dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj. Sholihah.
Gus Sholah mengembuskan nafas terakhirnya pada Ahad (2/2/2020) sekitar pukul 20.55 di RS Harapan Kita Jakarta usai menjalani operasi penyakit jantung. []
SUMBER: KUMPARAN