PERNAHKAH anda merasakan kekesalan sehingga mudah sekali melaknat seseorang? Berhati-hatilah, karena ucapan seperti itu akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti dan akan berakibat menjerumuskan anda ke dalam jurang api neraka.
Tahukah anda melaknat termasuk perbuatan tercela, baik melaknat binatang, benda mati, apalagi manusia. Dan hal tersebut jelaslah diharamkan, dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasulullah berkata, “Jangan kalian saling mengutuk dengan kata laknat Allah, murka Allah atau neraka jahanam.”
Huzaifah berkata, “Kaum yang saling mengutuk, pasti akan menanggung akibat ucapannya!”, Imran Ibn Hushain berkata, “Ketika Rasulullah SAW dalam perjalanan, tiba-tiba beliau bertemu dengan wanita Anshar yang berada di atas untanya. Karena merasa kesal terhadap untanya, maka wanita itu mengutuknya. Lalu Rasulullah berkata, ‘Ambilah sesuatu yang berada di atas unta itu, lalu lepaskan pelanannya karena unta itu telah terkutuk, Imran Ibn Hushain berkata, “Aku melihat unta itu sedang berjalan-jalan di tengah-tengah manusia, tidak ada seorangpun yang mengganggunya!”
Kutukan adalah penolakan dan penjauhan dari Allah. Maka kutukan tidak boleh ditunjukkan kepada siapapun, kecuali kepada orang yang memiliki sifat yang membuatnya jauh dari Allah, sifat itu adalah kekufuran dan kedzaliman. Maka boleh berkata, “Mudah-mudahan kutukan Allah menimpa orang-orang yang dzalim dan orang-orang kafir!”
Di dalam suatu perkara mengenai ucapan terdapat penggolongan manusia yang dikategorikan sebagai manusia yang dzolim. Siapakah golongan yang pantas mendapat kutukan? Rasulullah SAW bersabda:ada tiga golongan yang pantas mendapat kutukan dari Allah SWT. di antaranya:
1. Pelaku Kukufuran
2. Pelaku Bid’ah
3. Pelaku Kefasikan
Tiga golongan tersebut diperbolehkan untuk dikutuk. Namun tidak berlaku bagi orang awam, karena hal itu akan mengundang pertentangan dan mengobarkan pertentangan di dalam masyarakat.
Dalam sebuah kisah juga terdapat Nuaim yang pernah meminum khamer, lalu dihukum diforum Rasulullah SAW kemudian sejumlah sahabat berkata, “Semoga dikutuk Allah! Banyak sekali yang pelanggaran yang ia lakukan!” Mendengar ucapan demikian Rasulullah SAW langsung menyegah, “Jangan berkata seperti itu. Ia juga mencintai Allah dan Rasul-Nya.”
Hadits di atas menunjukkan bahwa mengutuk orang tertentu dari kalangan orang-orang fasik itu tidak diperbolehkan. Karena, mengutuk orang per orang seperti ini sangat berbahaya. Untuk itu, harus dihindari. Tidak ada jeleknya menghindar dari mengutuk Iblis. Apalagi menghindar mengutuk sesama manusia, tentu lebih harus dijauhi.
Adapun bahasa yang boleh digunakan seperti mengutuk secara umum, seperti ucapan,”Semoga Allah mengutuk orang-orang kafir, para pelaku bid’ah dan orang-orang fasik.”
Dan Rasulullah SAW mengingatkan dengan bersabdanya “Siapa saja yang tidak mampu mengendalikan lisannya niscaya ia banyak dustanya, barang siapa banyak hartanya,niscaya ia bnyak dosanya dan barang siapa jelek budi pekertinya niscaya ia menyiksa dirinya. (HR. Bukhari dan muslim). Wallahu a’lam. []
Sumber: Bahaya Lisan/Karya: Imam Ghazali/Penerbit: Qithi Press