TIDAK sedikit umat Islam yang mengetahui bahwa shalat itu wajib akan tetapi banyak yang tidak mengerjakan.
Mengapa bagi sebagian orang merasakan berat sekali menunaikan shalat, padahal sangat ingin melakukannya?
Sebenarnya apa yang dirasakan itu berasal dari syaitan. Maka wajib melawannya dengan menyambut seruan Allah, memiliki tekad yang benar dan memiliki keinginan kuat untuk menunaikan shalat.
Disebutkan dalam hadits shahih:
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah n bersabda, “Syaitan mengikatkan tiga ikatan pada tengkuk salah seorang diantara kalian ketika dia sedang tidur. Pada tiap ikatannya, syaitan membisikkan, ‘Malam masih lama, maka lanjutkanlah tidurmu!’ Jika orang itu bangun lalu berdzikir kepada Allah (membaca doa), maka terlepaslah satu ikatan. Jika (setelah bangun) dia berwudhu’, maka terlepaslah ikatan kedua. Jika setelah itu dia menunaikan shalat, maka semua ikatan itu pun terlepas , sehingga dia menyongsong pagi hari dengan ceria, penuh semangat. Namun jika tidak demikian, maka dia akan memasuki waktu pagi hari dengan jiwa yang jelek dan malas,” (HR. Al-Bukhâri, 2/46).
Jadi itu berasal dari syaitan yang senantiasa berusaha menghalangi manusia dari perbuatan taat. Dia menggambarkan perbuatan taat itu sebagai beban yang teramat berat, terutama ibadah shalat.
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu,” (Al-Baqarah:45).
Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa shalat itu berat kecuali bagi orang-orang yang senantiasa takut dan khusyu, maka untuk orang-orang yang seperti ini, Allah menjadikan shalat terasa ringan, sehingga shalat mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya, sebagaimana shalat itu menjadi pembawa kebahagiaan bagi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa senang dengan shalat, karena beliau menikmatinya dan merasa itu ringan. Dan jiwa Rasul menjadi semakin baik dengannya. Begitu pula seorang Mukmin. Dia akan merasakan perasaan ini sesuai dengan kadar keimanan dan ketakwaannya.
Namun bagi orang-orang munafik, shalat itu menjadi beban yang teramat berat. Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk melaksanakan shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan berdiri shalat) dihadapan manusia dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali,” (An-Nisa:142).
Maka senantiasa memohon pertolongan kepada Allah dan terus berusaha sekuat tenaga untuk menunaikan shalat. Dengan itu, semoga syaitan menyingkir sehingga shalat terasa ringan. []
Sumber: Al-Muntaqa Min Fatawa Fadhilat Asy-Syaikh Shalih Fauzan Al-Fauzan, 3/31-33, As-Sunnah Edisi 09/Tahun XIX/1437H/2016M oleh Al-Manhaj