ISTANBUL—Seorang cendekiawan Palestina mengungkapkan bahwa tiga perempat bagian Masjid Al-Aqsa yang bersejarah di Yerusalem dibangun oleh imperium Ottoman. Terkait hal itu kepala Ikatan Ulama Diaspora Palestina di Luar Negeri Nawaf Takruri, mengatakan bahwa saat ini Turki menyikapi isu Al-Aqsa dengan kepedulian lebih dibandingkan negara lain.
“Al-Aqsa merupakan sebuah isu yang menyangkut seluruh komunitas Muslim. Kini kita melihat Turki memimpin komunitas ini,” kata Takruri saat menghadiri pertemuan di Istanbul dengan ulama dan akademisi dari Turki, Palestina, dan sejumlah negara lainnya.
Selain Al aqsha, Takruri juga menegaskan bahwa negara bagian Rakhine di Myanmar, Turkistan di Asia Tengah, dan Palestina adalah masalah bersama umat [Muslim] dan bangsa.
“Mungkin ada perbedaan tapi kita tetap harus bersatu. Masalah di negara-negara itu saling terkait satu sama lain. Musuh ingin memecah dan memisahkan kita,” ujar Takruri.
Seperti diketahui, upaya Israel untuk membatasi akses ke Al-Aqsa telah melahirkan gelombang perlawanan Palestina untuk memperjuangkan haknya di bawah pendudukan Israel.
30 Maret 2018, warga Palestina melakukan aksi demondtrasi meperingati ‘Land Day’ di perbatasan Gaza. Mereka menuntut kembali tanah leluhurnya yang dicaplok Israel. Namun, aksi itu berujung bentrokan yang menewaskan 16 orang demonstran akibat serangan tentarabersenjata dari pihak Israel. []
SUMBER: ANADOULU