JAKARTA—Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengatakan, sebagai langkah langkah strategis untuk mengurangi berbagai renderitaan masyarakat di tanah Papua akibat kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk.
“Saat ini beberapa tim dokter dan relawan ACT sudah ada di Papua sejak pekan ketiga januari,” katanya saat ditemui di Kantor ACT Menara 165, Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan, Kamis (1/2).
Seperti diketahui, Kabupatan Asmat merupakan salah satu wilayah yang cukup parah terpapar wabah campak dan gizi buruk. Kondisi lapangan terkini dipaparkan oleh dr. Riedha, dokter sekaligus Koordinator Tim Emergency Response ACT yang diberangkatkan dari Jakarta sampai ke Asmat.
la dan timnya menyimpulkan, wabah gizi buruk dan campak terus terang memang sedang terjadi di Asmat. Bahkan, kondisi gizi buruk sudah sampai taraf mengkhawatirkan.
”Kami melihat sendiri, mayoritas anak-anak di kampung-kampung di pedalaman Asmat kondisinya memprihatinkan. Semua kondisi gizi buruk ada dan tampak jelas di tubuh mereka,” ungkap dr. Riedha.
Riedha melanjutkan, secara umum kualitas gizi masyarakat Asmat bisa dikatakan memang tidak baik. Apalagi ketika seseorang terkena penyakit, kondisi gizi pun akan menurun.
”Awalnya mungkin hanya kategori gizi kurang, tapi karena beberapa penyakit datang mewabah seperti campak dan TBC, maka akan cepat sekali jatuh ke kategori gizi buruk karena pemenuhan gizi kurang baik,” papar dr. Riedha. []
Reporter: Rhio