IRAK–Seorang wanita berusia 62 tahun telah tinggal di antara anjing dan serigala di kota Mosul, Irak yang hancur akibat perang dengan ISIS. Sabah Muhammad Ismail menetap di sebuah rumah kecil dengan dinding yang dipenuhi peluru, di lingkungan al-Shahwan di Mosul Tua, Irak
Keterikatannya pada rumah itu membuatnya tidak melarikan diri bersama dengan penduduk lain selama ISIS menguasai kota itu.
BACA JUGA: Ribuan Ikan di Irak Mati secara Misterius
“Saya tinggal di sini di antara anjing dan serigala. Saya bersumpah kepada Tuhan bahwa anjing-anjing datang berkumpul di depan pintu saya. Meskipun demikian, saya bersyukur pada Tuhan karena setidaknya saya masih hidup,” kata Sabah pada VOA.
Sabah bercerita bahwa sebelum ISIS menguasai Mosul pada pertengahan 2014, dia tinggal di rumah itu bersama dengan suaminya yang berprofesi sebagai muazin.
Tetangganya adalah kerabat dan teman dekat mereka. Mereka hidupa damai dengan mengubah lingkungan menjadi semacam komune, di mana mereka berbagi makanan dan minum teh dan kopi.
Tapi semuanya berubah semenjak kehadiran ISIS. Suami Sabah terbunuh dalam baku tembak pasukan ISIS dan Irak di awal tahun 2017.
Pada hari-hari terakhir perang, ketika AS mengintensifkan serangan udara terhadap ISIS, rumah Sabah nyaris hancur menjadi puing-puing. Begitupun dengan lingkungan di sekitarnya.
“Hati saya sakit ketika saya melihat lingkungan. Tidak ada lagi orang di sini. Kami hidup di sini seperti binatang buas,” ujar Sabah.
BACA JUGA: Laporan: Sekira 60.000 Warga Irak Keracunan Air Minum
Dia mengatakan bahwa sebagian besar keluarganya dimakamkan di bawah puing-puing selama pertempuran terakhir untuk Mosul.
Kini, dengan beberapa dukungan dari donor lokal, Sabah Muhammad Ismail dapat melakukan beberapa perbaikan di rumahnya untuk membuatnya layak huni.
Dia mengatakan dia bertekad untuk menghabiskan sisa hidupnya di rumah itu, bahkan jika itu berarti dia harus hidup dalam kesunyian yang berkepanjangan.
“Inilah hidup dan situasi kami di sini. Saya telah tinggal di daerah ini selama 62 tahun. Saya tidak bisa melepaskannya sekarang,” tutup Sabah. []
SUMBER: RAKYATKU | VOA