KEBAHAGIAAN menjadi tujuan banyak orang dalam hidup ini. Tak jarang orang-orang rela melakukan segala cara demi menemukan kebahagiaannya. Yang lebih ekstrem lagi ada sebagian orang ‘superkaya’ yang berani membeli kebahagiaan dengan uang, padahal dengan uang berapa besar pun kebahagiaan tak akan bisa dibeli.
Stigma uang bisa membuat bahagia telah diyakini banyak orang. Nyatanya, tak sedikit orang dengan harta melimpah justru merasa tidak bahagia yang pada akhirnya menimbulkan penyakit mematikan seperti serangan jantung.
BACA JUGA:Â Bahagianya Orang-orang seperti Pak Haji Bolot
Bahagia bisa diraih siapa pun, tak peduli ia kaya atau miskin. Kuncinya hanya satu yakni bersyukur. Selain itu ada beberapa kebiasaan sepele yang harus ditinggalkan jika kamu ingin merasa bahagia, apa saja?
1 Menganggap diri paling penting di dunia
Mungkin yang kamu kerjakan memang penting. Tapi sekali-kali tidak merasa “paling penting di dunia” sangat membantu mengurangi stres dan tekanan untuk selalu memberikan yang terbaik. Lagi pula bisa juga, yang kamu lakukan tidak terlalu penting bagi orang lain.
2 Ketergantungan
Setiap orang butuh hubungan dengan orang lain. Ini terutama menguntungkan jika orang butuh bantuan. Tetapi orang juga harus mampu berdiri sendiri. Karena ada masa, di mana tidak ada orang yang bisa dimintai tolong. Dan terlalu sering minta tolong menimbulkan ketergantungan, dan bisa mengganggu hubungan dengan orang lain.
3 Jangan keseringan ‘mager’
Tubuh harus digerakkan bukan hanya untuk penampilan. Sejumlah studi sudah menunjukkan, tubuh harus digerakkan demi kesehatan. Bukan berarti orang harus segera mampu berpartisipasi dalam maraton atau berolah raga seperti olahragawan profesional. Hal yang bisa dipraktikkan misalnya: jika bisa menggunakan tangga, jangan gunakan lift. Jika bisa berjalan tidak usah naik mobil, dan sebagainya.
4 Memainkan “peran” tertentu
Dalam hidup, orang kadang harus memainkan “peran” tertentu. Ini penting dalam bersosialisasi dan bermasyarakat, agar segalanya berjalan lancar. Tetapi sebaiknya diperhatikan untuk tidak selalu hanya memainkan peran itu. Karena kebutuhan kita sendiri tidak akan terpenuhi, dan ide-ide tidak akan berkembang. Akibatnya: tidak bahagia.
BACA JUGA:Â Penderitaan di Dunia Itu Fana, Kebahagiaan di Surga Itu Kekal
5 Tiap hari sama
Keteraturan dalam hidup sehari-hari membantu kita secara psikis, karena menawarkan kepastian dan ketenangan. Tetapi kadang kita juga butuh perubahan, dan input atau tantangan baru untuk merasa bahagia. Jika tiap hari menyantap makanan yang sama, lama-kelamaan juga bosan.
6 Terus-menerus di media sosial
Instagram, Facebook dan jejaring sosial lainnya kerap hanya menampilkan satu sisi saja dari hidup orang lain, misalnya hanya saat tampil keren, atau pergi berlibur ke tempat-tempat mentereng. Jika hanya ini yang kita “santap” setiap hari, kita semakin jauh dari kenyataan yang sebenarnya tidak selalu indah. Akibatnya kita semakin merasa tidak puas dengan diri sendiri atau hidup kita. []
SUMBER: DW