SUDAHKAH Anda memahami sepenuhnya tentang kesabaran? Baik, kita lihat dalam tiga tingkat kesabaran ini.
Apa sikap Anda bila ditawarkan sebuah rumah mewah tapi harus mendaki bukit berbatu?
Atau harus mengayuh perahu untuk mendapatkan kepingan emas yang telah dijanjikan. Tentu Anda tak mau melewatkan kesempatan itu bukan?
Seperti itulah perumpamaan antara ujian dan balasan sabar. Yakni Allah tidak begitu saja memberikan imbalan sabar sebelum memberikan ujian demi ujian.
Andai semua orang tahu bagaimana dahsyatnya pahala sabar, maka tak ada yang mau menghindari ujian yang menjadi ladang sabar untuknya.
BACA JUGA: 15 Nama Kesabaran
Namun karena Allah tidak memberikan pengetahuan dan hikmah yang ada di balik ujian. Maka sulit bagi manusia bisa bersabar.
Tingkat Kesabaran, Firman Allah
Allah Ta’ala berfirman,
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ خُبْرًا
“Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” (QS. Alkahfi: 68)
Tak akan bisa bersabar seorangpun hingga ia tahu ilmunya. Sebagaimana Nabi Musa yang tidak bersabar dengan beberapa perkara dilakukan Nabi Khidir (lihat artikel bahteramu mau dibawa kemana).
Membahas sabar dan ikhlas seperti saudara kembar. Ilmu tingkat tinggi yang belajarnya sampai akhir hayat. Dalam Al-Qur’an ternyata lebih dari 90 kali Allah sebutkan kata sabar.
Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir QS. Al-Baqarah: 153 disebutkan bahwa sabar terbagi menjadi tiga,
1. Tingkat Kesabaran: Sabar menjalankan ketaatan (tingkat tertinggi)
Melakukan amal sholih apapun tidak akan bisa bertahan bila seseorang tidak mampu bersabar. Karena ternyata betapa banyak orang berilmu, tapi sedikit yang mengamalkan. Banyak teori tapi nihil dalam praktiknya.
Tahu bahwa Allah turun di sepertiga malam, tapi banyak yang tidak mampu memanfaatkan momen tersebut. Tahu dengan nikmatnya berpuasa, tapi ternyata berat melakukannya, tahu dahsyatnya zikir tapi terbukti tidak mampu mengamalkan.
Demikian sulitnya menjalankan ketaatan hingga bersabar darinya akan mendapatkan tingkat tertinggi. Orang yang terbiasa bersabar dalam ketaatan akan berbuat atas dasar kebutuhan/kesenangan.
BACA JUGA: Sabar dan Syukur
Ibarat pendaki gunung, ia tidak akan mau balik ke belakang saat sudah mendekati puncak. Karena ia sadar ia tidak mau menyia-nyiakan pengorbanan tanpa membawa hasil apa-apa.
2. Tingkat Kesabaran: Sabar menahan hawa nafsu
Setiap orang mempunyai potensi untuk mengikuti hawa nafsunya. Marah, benci, dendam, jengkel, bahkan tergelincir pada kubangan maksiat karena gagal bisa bersabar. Orang yang bersabar melawan hawa nafsu berbuat atas dasar takutnya kepada Allah.
Jika hidup adalah perlombaan, maka pemenangnya adalah yang paling kuat menahan hawa nafsunya.
3. Tingkat Kesabaran: Sabar menghadapi ujian dan musibah
Ujian itu tabiat iman. Belum disebut seseorang bisa beriman bila belum diuji. Tujuannya supaya Allah mengetahui siapa yang benar dan siapa yang dusta dalam beriman (lihat QS. Al-ankabut: 1-3).
Pada prinsipnya, ujian bisa membersihkan dan menebus utang dosa selama ini. Bila hati terkoneksi baru beberapa tahun saja kepada Allah sementara dosa yang menumpuk sudah puluhan tahun bagaimana caranya bersih hanya hitungan hari? Maka bersabarlah menghadapi perkara yang kau rasa tak sanggup memikulnya.
Pahamilah bahwa musibah yang datang adalah karena kesalahan dan dosa sendiri. Atau dengan itu Allah mengangkat kedudukan seseorang yang tidak mampu bisa beramal baik. Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya seseorang memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah, namun ia tidak mampu mencapainya dengan amal (kabajikannya), maka Allah terus mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya hingga Dia menyampaikannya kepada kedudukan tersebut.” (HR. Al-Hakim).
BACA JUGA: Inilah 5 Hakikat Sabar yang Perlu Kita Ketahui
Tingkat Kesabaran, Sabar Sebagai Solusi
Tiada solusi lain kecuali dengan bersabar. Dengan terus melatih diri karena Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang berusaha untuk sabar, maka Allah akan menjadikannya mampu bersabar..(Mutafaq ‘alaihi)
Ketika mendapat ujian maka segeralah berpikir bahwa ada sesuatu kebaikan yang Allah rencanakan setelahnya.
Ali bin Abi Thalib berkata, “Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.
Buah dari kesabaran itu hanya masalah waktu saja. Berapa lama? Allahu a’lam. []