KASUS virus corona (Covid 19) sudah masuk ke Indonesia. Dua warga Depok, Jawa Barat diketahui positif virus tersebut. Bagi banyak pihak terutama orangtua, mungkin muncul kekhawatiran. Pencegahan sangat penting dilakukan. Salah satunya dengan meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh anak. Bagaimana caranya? Imunitas perlu ditingkatkan dengan asupan-asupan kaya gizi.
Anak yang sakit berulang dan sering tertular penyakit, tak boleh dibiarkan. Pasalnya, dalam kondisi tersebut perkembangan dan pertumbuhan fisiknya jadi tidak optimal. Dikutip dari KidSpot,
” Sistem kekebalan yang berfungsi penuh adalah apa yang membuat anak-anak tetap sehat,” ujar Alan Green.
BACA JUGA:Â 4 Nutrisi Penting untuk Anak
Untuk menjaga sistem kekebalan yang sehat dan kaya gizi adalah kuncinya. Hindari memberikan anak makanan olahan atau kemasan. Ini termasuk keripik, cokelat, kue, dan es krim.
Minum Yogurt
“Berikan menu sayuran segar, unggas, daging, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan telur. Penting juga untuk memberi anak air putih dan jus buah segar tanpa gulam” ungkap Alan.
Asupan lain yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh si kecil adalah yougurt. Mengonsumsi minuman ini akan melindungi saluran pencernaan yang dan berperan mendukung sistem kekebalan tubuh.
“Ketika bakteri usus menjadi tidak seimbang, kemampuan untuk melawan infeksi diubah dan lebih berisiko terkena pilek dan flu,” kata Alan.
Minum yogurt kaya probiotik. Minuman ini dapat meningkatkan bakteri pada usus. Bisa juga memberikan si kecil suplemen yang mengandung lactobacillus, bifidobacterium dan acidophilus. Bisa juga memberikan suplemen tambahan sebagai perlindungan optimal. Banyak vitamin atau suplemen yang beredar di pasaran untuk meningkatkan imunitas anak.
Batuk dan pilek pada anak jadi masalah yang sering membuat orangtua panik. Ada kalanya keluhan tersebut hilang sendiri, namun sering juga tak kunjung sembuh. Bahkan kondisinya semakin parah dan membuat si kecil mengalami sesak napas.
Serangan batuk pilek juga terjadi berulang. Saat sudah sembuh, dalam hitungan hari, si kecil bisa dengan mudah terserang lagi. Penasaran mengapa? Hal tersebut terjadi karena sistem kekebalan tubuh anak belum mampu menerima paparan kuman yang begitu banyak dan bertebaran di lingkungan sekitar. dikutip dari liputan6
“Kenapa anak kecil mudah batuk pilek. Ya, karena kuman yang jenisnya jutaan itu belum ‘dikenal’ semua oleh tubuhnya. Beda dengan kita yang hidup 20 atau 30 tahun. Tubuh kita sudah terbiasa dengan paparan kuman. Itulah kenapa kita (orang dewasa) tidak mudah sakit atau serentan anak kecil dan bayi,” kata dokter spesialis anak, Kanya Fidzuno.
Paparan kuman ‘menggembleng’ sistem kekebalan tubuh
Pada prinsipnya, ketika ada kuman masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan kita akan berupaya mengenali kuman asing. Secara normal, tubuh mulai beradaptasi dengan kuman.
“Kalau kita pertama kali terpapar suatu kuman, misalnya, bisa saja kita langsung sakit. Tapi begitu tubuh kita mengenali, ‘Oh, ini kuman yang waktu itu masuk.’ Tubuh membentuk sistem kekebalan. Jadi, kita enggak gampang sakit atau kena batuk pilek,” ujar Kanya.
Jangan berikan antibiotik
Kanya menambahkan, sistem kekebalan tubuh bisa saja tidak mempan melawan kuman yang masuk. Ini terjadi karena kuman yang masuk termasuk kuman yang resisten (kebal).
BACA JUGA:Â Pentingnya Mengajarkan Adab kepada Anak
“Tubuh memang alamiah melawan kuman. Kita sendiri juga harus peduli, jangan mudah menggunakan antibiotik. Kalau sembarangan minum antibiotik, kuman bisa bermutasi dan kebal sehingga sulit dibunuh,” tambah Kanya, yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara.
Kanya mencontohkan, bila ada orang yang mungkin lupa atau tidak mencuci tangan, tapi tetap sehat-sehat bisa saja mikroflora dalam usus sudah kenal terhadap kuman.
“Tubuhnya sudah terbiasa dan membentuk kekebalan terhadap lingkungannya. Itu bisa saja. Namun, sebaiknya kita harus cuci tangan pakai sabun, terlebih lagi sebelum makan dan setelah toilet. Selalu jaga kebersihan tangan,” tutup Kanya. []
SUMBER: DREAM