SETIAP tahun umat Muslim menjalankan ibadah puasa wajib, tak terkecuali ibu menyusui. Walaupun diberi keringanan boleh tidak menjalankan ibadah puasa, ibu menyusui diperbolehkan untuk tetap berpuasa.
Lantas, apakah aman melaksanakan ibadah puasa bagi ibu menyusui?
Bagi Anda yang merupakan ibu menyusui pastinya bertanya-tanya apakah aman bagi bayi dan ibu untuk ikut berpuasa di bulan Ramadhan. Oleh karena, logika sederhanya tubuh akan kekurangan banyak cairan ketika berpuasa dan perubahan pola tidur selama bulan Ramadhan.
BACA JUGA: Bolehkah Pasien COVID-19 Menjalankan Ibadah Puasa?
Pasti Anda cemas dengan kualitas air susu ibu yang dihasilkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati.
Kenyataannya Anda tidak usah khawatir. Berpuasa atau kegiatan pengurangan asupan energi dan kalori secara intermiten yang lain tidak akan berdampak terhadap proses produksi ASI. (Puasa di bulan Ramadhan digolongkan ke dalam puasa intermiten bila ditinjau dari segi kesehatan).
Tidak banyak yang berubah pada kualitas air susu ibu. Pada kondisi dimana ibu menyusui mengalami penurunan berat badan ketika menjalani puasa maka hal ini hanya akan berdampak kepada kandungan lemak dalam ASI. Jadi, bukanlah penurunan jumlah ASI.
Jarang sekali terjadi penurunan berat badan pada ibu menyusui yang menjalankan puasa intermiten. Biasanya ini terjadi pada ibu yang menjalankan ibadah puasa diiringi dengan pengurangan jumlah makanan yang ketat. Dan kami menyarankan untuk tidak melakukan hal ini.
Tips Bagi Ibu Menyusui Yang Tetap Ingin Berpuasa
Bila ibu menyusui tetap ingin menjalankan ibadah puasa maka sebaiknya simak rekomendasi dan tips di bawah ini.
1 Menjaga Asupan Makanan Yang Bergizi Ketika Sahur
Sangat direkomendasikan untuk memulai ibadah puasa dengan sahur yang sehat dan bergizi. Pada ibu menyusui harus memperhatikan betul jenis dan jumlah asupan makanan sahurnya. Hal ini penting karena makanan sahur ini menjadi cadangan kalori dan nutrisi selama menjalani ibadah puasa.
BACA JUGA: Pilihan Olahraga Islami yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Beberapa diantara pilihan makanan yang baik dan sehat bagi para ibu menyusui adalah nasi, daun bayam, brokoli, ikan salmon, telur, daging tanpa lemak, dan kacang merah. Penting juga menambah suplemen vitamin D ketika sahur.
Riset memperlihatkan bahwasanya ketika berpuasa, kandungan magnesium, kalium, dan zinc pada air susu ibu dapat berkurang. Busui dapat menyiasatinya dengan konsumsi makanan yang mengandung ketiga nutrisi tersebut saat sahur. Pemberian suplemen tambahan bisa dipertimbangkan.
2 Jaga Jangan Sampai Tubuh Mengalami Dehidrasi
Puasa bagi ibu menyusui memanglah tidak mendatangkan bahaya dan belum pernah ada laporan kematian ibu menyusui karena berpuasa. Namun, hal ini bukan berarti menganggap remeh dehidrasi yang kerap terjadi ketika berpuasa.
Bilamana merasakan gejala dan keluhan dehidrasi yang menjurus keadaan bahaya semisal perasaan sangat haus, pusing, lelah, mulut kering, pingsan, dan/ atau dikonfirmasi dengan penurunan tekanan darah maka direkomendasikan untuk segera membatalkan puasa. Dianjurkan untuk segera konsumsi minuman yang mengandung gula dan elektrolit untuk menghidrasi tubuh kembali.
Sangat penting untuk menjaga asupan cairan ketika sahur untuk mencegah timbulnya keluhan dehidrasi yang berbahaya. Namun, jangan juga minum terlampau banyak di waktu sahur. Aturlah pola minum dengan jumlah yang sama dengan ketika tidak berpuasa.
3 Mengatur Pola Hidup dan Beban Kerja
Bagi ibu menyusui yang sekaligus bekerja, disarankan untuk mengurangi beban kerja. Tidak direkomendasikan untuk melaksanakan tugas-tugas yang berat saat berpuasa, silahkan kerjakan setelah berbuka puasa.
BACA JUGA: Shalat Dhuha, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh
Sebaiknya bekerja pada tempat yang teduh dan sejuk. Hindari tempat yang panas dan mencetuskan banyak keringat karena akan mudah menyebabkan dehidrasi. Hindari juga tempat yang terlalu dingin karena akan cepat menguras energi.
Ketiga tips sederhana di atas bisa Anda pahami dan terapkan selama menjalankan ibadah puasa. Silahkan pahami apa yang dirasakan oleh tubuh, bila merasakan tidak enak badan dalam derajat yang agak berat maka silahkan berkonsultasi dengan dokter.
Harap benar-benar memperhatikan jumlah dan jenis cairan yang dikonsumsi. Hal ini penting karena ketika tubuh mengalami dehidrasi, tubuh tidak hanya merasakan haus tetapi juga mudah Lelah, cepat lapar, mengantuk, dan lebih emosional. []
Penulis: Dr. Amrizal Zuhdy, dokter medis yang mengabdi memberikan pelayanan kesehatan di salah satu puskesmas di Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, aktif juga berbagi informasi kesehatan melalui blog DrZuhdy.com dan AlkisahNews.com.