Oleh: Asriani
(Kota Parepare)
KEMAMPUAN anak untuk menulis yang baik tidak mungkin datang dalam semalam, sehingga peran orang tua sangatlah penting dalam mengajar anak menulis. Nah, sebagai orang tua jangan ragu mengenalkan anak dengan membaca, menulis, dan berhitung di usia balita.
Menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, Psi, calistung dapat diajarkan kepada anak usia 7-8 tahun. Namun, jika anak terlihat mampu dan sudah lulus pra-calistung, orang tua boleh mengajarkannya sejak usia 5-6 tahun.
BACA JUGA: Kisah Bunda Wirianingsih, Didik 11 Anaknya Menjadi Hafidz Quran
Dalam kesempatan sharing kali ini saya ingin berbagi beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melatih serta mengajari anak menulis. Tips ini telah disarikan dari berbagai sumber:
1. Gunakan cara menyenangkan agar tidak membuat anak-anak cepat bosan. Sesekali, ajaklah anak untuk menuliskan namanya di atas kertas warna-warni. Jangan terburu-buru menyuruhnya menulis alfabet atau nomor. Biarkan anak berkreasi dengan pensil dan menuangkan semua imajinasinya ke kertas.
2.Ajarkan anak menggenggam pensil yang benar kita harus cek apakah ibu jari dan telunjuk anak tidak saling menumpuk dan sudah bisa membentuk “o”, dengan posisi pensil bersandar di jari ketiga atau keempat anak. Dengan begitu ia akan lebih mudah dan nyaman untuk menulis.
3. Beri pensil pendek yang mudah digenggam. Sebagai awal berlatih menulis, kita bisa memberinya pensil yang pendek karena mudah digenggam dan seimbang dengan jari anak.
4. Selain pensil, bisa pakai krayon. Tujuannya agar anak tidak terlalu bosan saat latihan menulis. Krayon yang berwarna-warni juga akan membuatnya lebih antusias.
5. Berlatih di mana saja. Kita dapat mengajak anak berlatih menulis di tengah-tengah aktivitas bermainnya. Misalnya saat pergi ke pantai,kita bisa mengajaknya menulis di pasir. Atau saat bermain di taman, yaitu dengan memanfaatkan batu untuk menulis di tanah.
6. Latih menulis dengan permainan. Kita bisa membiasakan anak untuk memilih permainan menulis seperti permainan puzzle. Kita bisa memotong beberapa huruf dan menyuruh anak menuliskannya kembali. Cara ini menjadi kegiatan seru untuk mendorong anak menulis.
7. Jangan paksa terus menulis. Memaksa hanya akan membuat si kecil tertekan serta enggan saat diajak belajar lagi. Lakukan saat anak tidak lapar atau ngantuk untuk melatihnya sehingga Kita dapat lebih maksimal saat mengajarinya menulis. Sebaiknya hentikan latihan menulis saat anak sudah mulai merasa bosan.
8. Biarkan anak menulis sesuai garis kertas. Bantu anak untuk memulai menulis huruf besar atau huruf kecil sesuai garis kertas. Jika ada huruf yang miring atau tidak rata kita bisa meminta anak untuk menghapus dan mengulanginya lagi. Sekali lagi lakukan dengan menyenangkan.
9. Latih anak menebalkan garis putus-putus. Setelah berhasil mengajari anak menulis sesuai garis kertas, selanjutnya adalah latihan menebalkan garis putus-putus. Sediakan gambar dengan garis putus-putus dan ajak anak untuk menghubungkan tiap garis-garis pada kertasnya.
10. Ajarkan anak menebalkan gambar. Cara menulis dapat dimulai dengan melakukan teknik menebalkan. Biarkan anak memilih gambar yang paling disukai, misalnya bunga. Dengan begitu kita bisa mencari gambar-gambar bunga dan melatih anak untuk menebali gambar tersebut.
11. Mengenalkan huruf secara bergantian seperti huruf besar E, T, atau F akan lebih mudah ditulis oleh anak dibandingkan huruf besar A atau C. Dengan penuh kesabaran dan konsisten, kita perlu melatih anak untuk menuliskan huruf-huruf itu secara bergantian.
12. Melatih dengan menulis angka. Setelah anak bisa menulis semua huruf dengan baik maka minta anak untuk menulis beberapa angka. Jelaskan bentuk dasar seperti lingkaran setengah (dalam angka 3) atau dua lingkaran kecil (dalam angka 8).
13. Jangan membatasi tulisan anak. Biarkan mereka menulis tentang imajinasi mereka. Bisa tentang manusia super, kerajaan luar angkasa, atau mungkin kehidupan di bawah laut. Semakin tenang kita, semakin mungkin mereka berlanjut ke tulisan yang lebih serius.
14. Latih otot tangan anak agar terbiasa menulis dengan meminta anak menulis kata sesuai yang kita sebutkan. Kemudian periksa apakah latihan itu sudah benar atau belum sehingga kita tahu tingkat kerapian anak. Jika anak salah saat berlatih maka beri contoh yang baik agar latihan bisa menjadi kebiasaan anak.
BACA JUGA: Tips Mengajarkan Tauhid pada Anak
15. Jangan menuntut kesempurnaan pada anak yang baru belajar dan berlatih membuat tulisan. Ketika anak merasa sebuah tulisan harus sempurna, hal ini tidak hanya menyingkirkan kreativitas dan keceriaannya, tetapi kadang membuatnya jadi lebih malas untuk berlatih kembali.
16. Seringlah mengajak anak berkomunikasi ini merupakan bekal awal untuk mengajari anak agar cepat bisa menulis. Kita pun akan lebih mudah ketika mengajari anak-anak menulis segala sesuatu yang telah mereka pahami terlebih dahulu.
17. Ajari dengan sabar dan pelan jangan langsung meminta anak untuk menulis dengan rapi. Minta anak untuk bersabar atau istirahat sehingga tangan mereka tidak terlalu lelah. Ketika anak sudah memiliki niat dan minat untuk belajar kembali, maka Kita bisa memberinya semangat lagi.
18. Berikan Sebuah Pujian. Dukunglah selalu tulisan anak kita, berikan pujian yang tulus dari hasil karyanya. Hargailah apa yang mereka usahakan. Lihatlah prosesnya, nilailah prosesnya dan jangan hanya menilai hasilnya saja. Baik atau buruk tulisan anak, kita harus memberikan penghargaan dengan memberikan pujian. Hal ini agar dapat memotivasi mereka supaya menghasilkan tulisan-tulisan yang lebih baik lagi. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.