Oleh: Minah, S.Pd.I
Penulis motivasi
TAK jarang dari kita marah dan mengeluarkan nada tinggi hanya karena hal-hal yang dianggap sepele. Banyak juga, yang marah akhirnya bermusuhan, menimbulkan perkelahian bahkan bisa sampai berujung maut. Astaghfirullah.
Marah merupakan fitrah yang telah diberikan oleh Allah kepada setiap manusia. Setiap manusia pasti pernah merasakan marah. Tetapi, Islam telah memerintahkan umatnya agar bisa menahan amarah.
BACA JUGA: Menyikapi Rasa Marah Sesuai Tuntunan Islam
Allah Subhanahu Wa Ta’aala berfirman yang artinya “… dan orang-orang yang bisa menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain.” (QS. Ali Imran:134).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa mengendalikan amarah adalah salah satu sifat orang-orang yang bertakwa. Bahkan akan lebih utama lagi apabila memaafkan kesalahan orang yang membuat dirinya marah.
Memang terkadang meredam marah itu tidak mudah, disini kita butuh bersabar dan saling memaafkan. Kalau sesuatu itu diselesaikan dengan marah, maka tidak akan ada penyelesaian. Yang ada, masalahpun makin bertambah. Nah, karena itu kita butuh tips meredam marah. Hmm… apa itu? Yuk simak sahabat.
Tips agar mampu meredam marah:
1 Berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Jadi kita lagi marah, banyak-banyaklah berlindung kepada Allah, karena setan akan terus menggoda manusia. dan banyak istighfar.
2 Berwudhu.
“Sesungguhnya marah itu berasal dari setan dan setan diciptakan dari api, dan api hanyalah dapat dipadamkan dengan air. Apabila diantara kalian marah, hendaklah berwudhu. “ (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
3 Diam
Karena diam itu lebih selamat dan lebih baik. Walaupun kondisi ingin marah, tetaplah menahannya dengan diam. Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Apabila salah seorang diantara kamu marah, maka diamlah!” (HR. Ahmad)
4 Duduk atau berbaring
Apabila kamu marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Jika masih marah, maka berbaringlah. Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Maka apabila salah seorang diantaramu marah dalam keadaan berdiri, duduklah, dan apabila dalam keadaan duduk masih marah maka berbaringlah!” (HR. Abu Daud)
5 Mengingat pahala menahan marah
“Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam lalu mengatakan, wahai Rasulullah ajarkan kepadaku tentang suatu ilmu yang mendekatkanku kepada surga dan menjauhkanku dari neraka. Beliau bersabda, “janganlah marah dan kamu mendapatkan surga”. (HR. Thabrani)
“Ada 3 hal yang apabila dilakukan akan dilindungi Allah dalam pemeliharaanNya, ditaburi rahmatNya, dan dimasukkanNya kedalam surgaNya, yaitu: Apabila diberi ia berterima kasih, apabila berkuasa ia suka memaafkan dan apabila marah ia menahan diri.” (HR. Hakim dan Ibnu Hibban dari ibnu ‘Abbas).
“Tidak ada menahan diri yang lebih besar (nilainya) di sisi Allah melebihi menahan diri dari amarah yang dilakukan oleh seorang hamba untuk mencari ridha Allah”. (HR. Ibnu Majah)
6 Merenungkan dampak dari kemarahan
Kita juga butuh merenung akan dampak dari marah kita, apakah dari marah itu mampu menimbulkan hal yang baik atau mungkin dampak buruk. Bila marah hanya hal sepele atau karena tidak tahan menghadapi cobaaan maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa melainkan dosa. Astgahfirullah. Oleh karena itu, kita perlu intropeksi diri atau merenung.
7 Mengingat pahala memaafkan seseorang
Allah Subhanahu Wa Ta’aala berfirman yang artinya “… dan orang-orang yang bisa menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain.” (QS. Ali Imran:134). Ayat tersebut menjelaskan bahwa mengendalikam amarah adalah salah satu sifat orang-orang yang bertakwa. Bahkan akan lebih utama lagi apabila memaafkan kesalahan orang yang membuat dirinya marah.
Menjauhi diri dari mencaci maki dan menuduh.
Penting sekali menjaga lisan kita dari marah, kita kudu menjauhi diri dari kata–kata yang menyakitkan, mencaci maki, maupun menuduh. Jika ada kesalahan dari saudara atau teman, maka lebih baik tabayyun terlebih dulu, tanya dan minta penjelasannya, tidak langsung menuduh yang tidak baik atau berburuk sangka. Karena menuduh orang atau berburuk sangka tidak diperbolehkan dalam Islam.
9 Berfikir positif.
Kita harus berpikir positif atau berbaik sangka.
10 Sabar
“Bersabar ketika marah, dan memberikan maaf ketika dinistakan. Jika mereka melakukannya, Allah akan menjaga mereka dan menundukkan musuh mereka kepadanya.” (HR. Bukhari)
Orang yang paling kuat itu adalah orang yang bisa menahan dan mengendalikan amarahnya. Rasulullah bersabda; “Orang yang kuat bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya pada saat marah.” (HR. Bukhari dan Muslim ). Jadi jangan marah jika ada masalah yang dihadapi, harus sabar dan menahan marah. Karena dengan marah tidak akan menyelesaikan masalah.
BACA JUGA: Keluarnya Dajjal karena Kemarahannya
Oleh karena itu, kita sudah seharusnya mampu untuk menahan amarah, karena orang yang kuat adalah orang yang menahan amarah, orang yang mampu menahan amarahnya, maka Allah akan melindungi kita, memberikan Rahmat dan memasukkan dalam surgaNya.
Rasulullah juga memberikan cara agar kita bisa tahan amarah dengan berwudhu. Dan selalu ingat kepada Allah agar hati kita bisa tenang dan tentram. Dengan begitu, kita akan mampu mengendalikan amarah dan memupuk ketakwaan kepada Allah. Insyaallah. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.