BIJAK dalam mengelola keuangan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan. Kita perlu ingat dengan istilah ‘sekecil apapun pendapatan jika digunakan untuk hidup pasti cukup. Sebaliknya sebesar apapun pendapatan jika digunakan untuk gaya hidup maka tidak akan pernah cukup.’
Simpelnya, pemanfaatan uang dengan tepat dan bijak disebut “irit.” Irit ada macam-macam. Ada “irit pakai” yaitu tidak mengonsumsi secara berlebihan. Ada juga “irit beli,” yaitu mengutamakan kebutuhan untuk keinginan semata.
Dengan mengirit keuangan, niscaya kita akan mendapat lebih banyak uang untuk tujuan-tujuan hidup yang lebih baik, berapapun penghasilan yang didapatkan.
Muncul sebuah pertanyaan: “Jika kita punya penghasilan besar mengapa harus irit? Memangnya tak boleh menikmati hasil jerih payah dengan sedikit bermewah-mewah?”
Patut kita renungkan bahwasannya sikap boros atau berlebih-lebihan adalah perbuatan setan.
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Rabbnya. ”(QS. Al-Isra’: 26-27)
Keinginan tak terkendali adalah ‘biang kerok’ gagalnya tujuan keuangan kita, bahkan bisa menyebabkan kita menjadi orang yang bangkrut. Berikut beberapa tips untuk memperbaiki keuangan:
1.Bedakan antara keperluan dan keinginan. Setiap kali melakukan merogoh kocek, tanyakan kepada diri kita “Apakah saya benar-benar butuh atau ingin?”
2.Kurangi kuantitas, bukan kualitasnya. Misalnya pada Februari yang indah ini kita mendapat kenaikan gaji, mungkin kita tergoda untuk meningkatkan frekuensi kita makan di restoran. Mari kita renungkan. Jika sebelumnya kita sudah senang dengan makan di restoran setelah seminggu, mengapa kita bisa melakukan hal yang sama setelah gaji naik? Benarkan kunjungan ke tempat-tempat yang sedang ‘ngehits’ di medsos menjadi kebutuhan penting?
3.Bersyukur dan rendah hati. Bersyukur dan rendah hati adalah obat mujarab untuk menjauhkan kita dari hidup boros.
4.Fokus pada masa depan. Ada banyak tanggung jawab yang dipercayakan ke pundak kita: pendidikan anak-anak kita, menyokong hidup orang tua, menunaikan ibadah ke tanah suci, beramal, menyenangkan masa pensiun dan berbagai tujuan mulia lainnya. Dengan memiliki misi besar seperti ini, lebih mudah buat kita untuk menggunakan uang dengan tepat dan bijak.
5.Tularkan pada si kecil. Irit adalah sifat yang baik, bekal hidup yang penting bagi anak-anak kita. Karenanya, ajarkan kepada mereka sejak kecil, dan ajak mereka ambil bagian dalam pengiritan keluarga kita setiap hari.
Dengan irit, InsyaAllah harta yang dipercayakan kepada kita menjadi lebih bermanfaat, berkah bagi diri sendiri dan orang lain. []
SUMBER: MANULIFE, NU