PUASA sering disebut sebagai ibadah yang menyehatkan tubuh. Namun masih saja ada orang yang sakit ketika menjalankan puasa. Ternyata, yang salah bukan puasanya, namun pola makan yang jauh dari kata sehat dan jauh dari sunnah.
Cara agar tetap sehat ketikamenjalankan puasa adalah dengan mengikuti sunnah Nabi ï·º, makan sahur dan menyegerakan waktu berbuka. Hal ini disampaikan Spesialis Patologi Klinik dari Univeristas Gajah Mada, ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK.
BACA JUGA:Â Puasa Mampu Obati Berbagai Penyakit Kronis
“Apabila melaksanakan puasa sesuai dengan sunnah insya Allah akan menyehatkan. Banyak penelitian mengenai puasa ini benar-benar menyehatkan tubuh dan memberikan manfaat bagi tubuh, namanya intermittent fasting banyak manfaat secara medis,” kata dr. Rehanul.
dr. Rehanul menjelaskan, untuk makan sahur dan berbuka sesuai dengan sunnah nabi yakni dengan mengonsumsi kurma. “Sebaik-baik sahurnya orang mukmin adalah kurma.” (HR Abu Daud)
Selain itu, ada hadits Nabi ï·º yang menyatakan bahwa Nabi ï·º juga mengonsumsi kurma saat berbuka.
“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.” (HR Abu Dawud)
“Kurma ini kandungan glukosanya tinggi dengan susunannya monoglukosa, ‘mono’ ini langsung diserap oleh tubuh. Berbeda kalau nasi polisakarida, ikatannya banyak, perlu dicerna ada enzim-enzim. Kalau kurma ini langsung diserap dan gantikan energi yang telah dipakai,” jelas Raehanul.
dr Raehanul meminta agar orang-orang tidak meremehkan makan sahur, padahal makan sahur juga termasuk sunnah dan menyehatkan, selain itu juga terdapat berkah di dalamnya.
Lebih lanjut dr Raehanul menjelaskan, secara penelitian medis, ketika seseorang berniat akan sahur, otak kemudian menyiapkan tubuh untuk berpuasa selama 14 jam. Otak juga akan memerintahkan semua organ tubuh untuk berpuasa.
“Otak memerintahkan kalian semua tidak mendapatkan makanan, otak perintahkan lambung mengontrol asam lambung. Meskipun ada yang makan hanya beberapa kurma dan minum yang banyak dia kuat menjalankan puasa,” ucapnya.
Selain itu saat berbuka puasa juga umat Islam diminta untuk segera dalam berbuka. Mereka tidak boleh menundanya, bahkan hingga dua jam lagi karena ada sunnah untuk menyegerakan waktu berbuka.
BACA JUGA:Â Tak Berbicara Sehari Penuh saat Puasa Ramadhan, Ini Hukumnya
“Segera berbuka untuk menggantikan energi yang hilang, kemudian sahur mendekati waktu subuh karena ini akan memendekkan saat perut kosong,” ujar dr Raehanul.
Di samping itu, dr. Raehanul menyampaikan, puasa ramadhan tidak akan menurunkan imunitas tubuh bahkan justru menyehatkan tubuh. Asalkan dengan cara yang benar dan sehat, makan sahur, menyegerakan berbuka, dan tidur yang cukup
“Ringkasnya selama ramadhan dan di tengah pandemi kita tetap berpuasa, insyaallah akan bermanfat bagi tubuh. Terlebih lagi yang menjadi kaum rebahan, ga capek, maka tetap puasa,” kata dia. []
SUMBER: REPUBLIKA