KOREA UTARA–Pemerintah Korea Utara yang dipimpin Kim Jong Un kini tengah meningkatkan kampanye untuk menghilangkan pengaruh budaya pop Korea Selatan. Bahkan Kim Jong Un tak segan bakal mengancam dengan hukuman keras warganya yang ketahuan suka meniru gaya bicara masyarakat Korea Selatan (Korsel).
Hal ini terjadi usai seorang pejabat senior Korut yang mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen dari 25 juta warga Korut gemar menonton acara TV dan film dari Korsel alias Drakor. Kegemaran tersebut dianggap telah berpengaruh terhadap budaya asli Korut sehingga pemerintah perlu menerapkan sanksi tegas.
BACA JUGA:Â Jepang Sebut Cina Ancaman Serius Ketimbang Korea Utara
Menurut laporan Radio Free Asia (RFA), Selasa (21/7/2020) sebuah video diputar secara luas menunjukan warga Korut dihukum lantaran meniru kata-kata dan ungkapan yang populer di Korsel.
“Lusinan pria dan wanita dicukur rambutnya dan mereka dibelenggu ketika penyelidik menginterogasi mereka,” kata salah satu sumber seperti dikutip RFA.
Di luar dialek regional, aspek-aspek bahasa Utara dan Selatan telah jauh berbeda selama 70 tahun pemisahan kedua negara tersebut. Korea Utara telah mencoba meningkatkan status dialek Pyongyang, namun gaya bicara yang berasal dari drakor, membuat dialek Korsel terdengar populer di kalangan kaum muda Korut.
BACA JUGA:Â Inilah Penampakan Satu-satunya Masjid di Korea Utara
Namun demikian, sumber itu mengatakan, hukuman bisa menjadi lebih berat dari apa yang digambarkan dalam video tersebut.
“Mulai bulan ini, pihak berwenang akan menggunakan berbagai teknik, termasuk menjatuhkan hukuman yang lebih berat, bersama dengan proyek-proyek pendidikan ideologis, untuk mencegah infiltrasi lebih lanjut dari budaya Korsel,”ujar sumber itu.
“Sudah terlambat untuk mencegah orang tergoda oleh budaya Korsel, karena daya tariknya sudah sangat mengakar,” taambahnya. []
SUMBER: RFA