TURKI—Ribuan demonstran dilaporkan telah turun ke jalan-jalan di Istanbul pada Sabtu (22/12/2018). Massa memprotes meningkatnya biaya hidup dan tingginya inflasi di Turki.
Dikelilingi polisi bersenjata lengkap, para pengunjukrasa memegang spanduk dengan meniru gelombang protes “rompi kuning” di Prancis, yang menentang kenaikan harga BBM namun berkembang menjadi protes anti-pemerintah, seorang koresponden AFP melaporkan.
BACA JUGA: Diam-diam, Pemerintah Mesir Larang Penjualan Rompi Kuning
Protes, yang diselenggarakan oleh KESK, sebuah konfederasi serikat pekerja layanan publik, menarik orang-orang dari seluruh Turki termasuk provinsi barat laut Edirne, Bursa dan Yalova.
Mereka meneriakkan “pekerjaan, roti, kebebasan” dan juga membawa spanduk bertuliskan “krisis adalah milik mereka, jalan adalah milik kita” dan “Haziran” yang berarti “Juni” dalam bahasa Turki.
Juni mengacu pada demonstrasi massa 2013 terhadap pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang dipicu oleh rencana pembangunan kembali Taman Gezi di Istanbul.
Ekonomi Turki telah berada di bawah tekanan berat sejak krisis mata uang pada Agustus 2018 dan inflasi mencapai 25,24 persen pada Oktober, yang merupakan tertinggi dalam 15 tahun terakhir.
BACA JUGA: Gara-gara Kasus Khashoggi, Warganet Saudi Serukan Boikot Produk-produk Turki
Meskipun inflasi turun menjadi 21,62 pada November, harga barang sehari-hari tetap tinggi. Sejak awal tahun ini, lira telah kehilangan hampir 22,5 persen nilainya terhadap dolar AS .
Pertumbuhan ekonomi negara itu juga telah melambat yang meningkatkan kekhawatiran akan resesi setelah ekonomi mengalami kontraksi 1,1 persen pada kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. []
SUMBER: ALARABY