ARAB SAUDI–Pohon Natal dan ornamen berkilauan kini mulai dijual secara terbuka di toko-toko suvenir di Arab Saudi. Tentu saja ini menjadi pemandangan langka dalam hampir tiga tahun terakhir di negara yang menjadi Kiblat umat Islam ini.
Menurut laporan, selama hampir tiga tahun terakhir ini, penjualan pernak-pernik Natal yang meriah secara bertahap merayap ke Ibu Kota Arab Saudi; Riyadh. Ini menjadi tanda pelonggaran pembatasan sosial setelah Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) berjanji untuk mengarahkan Arab Saudi menuju ke “negara Islam terbuka dan moderat.”
BACA JUGA: Arab Saudi Kerahkan 365 Mahasiswa untuk Promosikan Konten Islami di Wikipedia
“Saya tidak pernah membayangkan saya akan melihat ini di Arab Saudi,” kata seorang penduduk Riyadh kepada AFP di toko yang menjual pohon, pakaian Sinterklas dan ornamen Natal lainnya.
“Saya terkejut,” kata warga yang menolak disebutkan namanya tersebut, Senin (21/12/2020).
Hingga hampir tiga tahun yang lalu, hampir tidak mungkin untuk menjual barang-barang semacam itu secara terbuka di Arab Saudi, tetapi pihak berwenang telah ‘melonggarkan’ fatwa para ulama yang telah lama terkenal menegakkan tradisi konservatif.
BACA JUGA: Arab Saudi Bangun Pusat Seni Digital Pertama di Dunia
Selama beberapa dekade, penjualan pernak-pernik Natal di Saudi sebagian besar dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dan orang-orang Kristen dari Filipina, Lebanon, dan negara-negara lain merayakannya secara tertutup atau di daerah tertentu.
“Sangat sulit untuk menemukan barang-barang Natal seperti itu di kerajaan,” kata Mary, seorang ekspatriat Lebanon yang tinggal di Riyadh.
“Banyak teman saya biasa membelinya dari Lebanon atau Suriah dan menyelundupkannya ke negara ini,” katanya lagi. []
SUMBER: SINDO