PALESTINA–Tokoh Hamas Khalid Elhaj menegaskan bahwa bentrokan dan aksi massa telah memicu ketakutan pihak Israel. Perlawanan akan terus dilakukan guna menghentikan langkah normalisasi dengan Negara lain, selain Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Dalam keterangan persnya, Jumat (18/9/2020) Elhaj mengatakan, “Bendera harus terus berkibar, karena ada bangsa yang belum meraih kemerdekaan dan kedaulatan, sehingga kita harus terus memobilisir semangat bangsa Arab dan dunia Islam terhadap persoalan Palestina, dan bumi Palestina memiliki keistimewaan di banding lainnya.”
BACA JUGA: Tolak Normalisasi dengan Israel, Sejuta Orang Tandatangani Piagam Palestina
Elhaj menyebutkan urgensi tahapan usaha perlawanan dan mengembalikan kepercayaan untuk membangun aksi dan kebangkitan baru, karena aksi massa dan pergerakan rakyat butuh kerja kolektif.
Tokoh Hamas ini menegaskan urgensi penerapan aksi di lapangan, sehingga warga terutama para aktivis Islam terlibat dalam perjuangan di Tepi Barat, dan pihak otoritas harus menerbitkan penjelasan yang menegaskan bahwa Hamas bukan organisasi terlarang, dan para kader Hamas tidak menjadi buronan.
Elhaj menyebutkan bahwa pertemuan para sekjen faksi-faksi Palestina merupakan peristiwa sejarah dan sangat penting yang telah dinanti rakyat sejak lama. Pertemuan tersebut memiliki nilai penting, karena semua elemen Palestina baik di dalam maupun di luar Palestina menyepakati satu kalimat yaitu persatuan nasional dan bendera Palestina.
Pertemuan para Sekjen menjadi stasiun yang penting untuk mengakhiri perpecahan, dan mengembalikan bangunan organisasi pembebasan Palestina, dengan bergabungnya Hamas dan Jihad Islami, dan upaya melakukan pemilu nasional yang mewakili bangsa Palestina di semua tempat dan eksistensinya.
Disebutkan bahwa pertemuan akan dilanjutkan ke tingkat pimpinan bersatu, yang menyampaikan pesan bahwa tak ada satu pihak yang berhak untuk melakukan pelanggaran terhadap hak-hak bangsa Palestina.
BACA JUGA: Pasca Bentrokan Besar, 50 Pemuda Palestina Ditangkap Polisi Israel
Saat ini bangsa Palestina siap menuntut hak dan meraih kemerdekaan, termasuk keberadaan Hamas dalam kepemimpinan persatuan, ungkap Elhaj.
Tokoh Hamas ini menegaskan bahwa jalan terbaik untuk menghadapi normalisasi adalah dengan persatuan nasional, dan mengembalikan legalitas system politik, mencabut sanksi dari Gaza, dan megembalikan hak-hak para pegawai, untuk mengokohkan sikap Palestina di hadapan bangsa Arab dan pihak-pihak pelaku normalisasi dengan penjajah. []
SUMBER: PALINFO