GARUT–Seorang warga Garut, Jawa Barat yang positif terinfeksi Covid-19 membuat petugas medis kesulitan saat mengevakuasinya ke rumah sakit untuk menjalani karantina. Setelah hasil rapid test menunjukkan reaktif virus Covid-19, warga Garut itu memilih naik motor sendirian enggan dievakuasi menggunakan ambulans.
Hal itu terungkap dalam sebuah video yang disebar @Ricky_kch yang kini viral dan telah ditonton puluhan ribu warganet.
Peristiwa di atas terjadi pada Rabu (13/5/2020) pekan lalu. Dalam video berdurasi dua menit itu, pria berpeci putih yang diketahui reaktif Covid-19, terlihat tengah dengan santai mengendarai sepeda motornya tanpa mengenakan helm. Karena ia bersikeras tidak ingin dibawa dengan ambulans, tenaga kesehatan pun mengalah dan mengawasinya dari ambulans yang mengikuti di belakang.
BACA JUGA: 10 Provinsi di Indonesia dengan Kasus Positif Covid-19 Tertinggi
“Sampai seperti ini, pasien kita tungguin tapi berangkat sendiri pakai motor. Jadi orang ini reaktif. Padahal kita pengap (karena memakai APD lengkap),” kata salah seorang tenaga kesehatan dalam video yang menjemput pria itu.
Orang Garut Positif Corona, dijemput pakai ambulan tidak mau dan memilih naik motor ke RS, akhirnya Ambulannya mengikuti dari belakang.
Puyeng ngak tuh petugas medisnya
🥴🤒🤕😅 pic.twitter.com/o154ysinQi— RKY {RicKY Kurniawan} .S14P Perubahan & Perbaikan (@RicKY_KCh) May 17, 2020
Tenaga kesehatan pun dibuat tidak berdaya, sepanjang perjalanan mereka di dalam ambulans tertawa melihat kelakuan pasien tersebut.
“Baru kali ini kejadian seperti ini, kita sudah siap dengan APD tapi pasien malah berangkat sendiri,” sahutnya.
Peristiwa seperti itu bukanlah yang pertama kali tenaga kesehatan mendapat perlawanan saat akan membawa warga yang positif Covid-19 dari kediamannya untuk menjalani perawatan. Kejadian serupa juga terjadi di Madiun, Jawa Timur, ketika petugas mendapat perlawanan dari keluarga warga yang positif Covid-19.
Peristiwa-peristiwa ini terjadi karena para pasien mengaku takut sehingga tidak ingin dibawa pergi dari rumah. Mereka juga menyayangkan karena seolah dianggap seperti penjahat, petugas dilaporkan datang berbondong-bondong tanpa pemberitahuan dan memicu kehebohan di lingkungan rumah pasien.
Para tenaga kesehatan menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan memohon kerjasama agar penanganan wabah Covid-19 dapat berjalan dengan baik. []
SUMBER: LINE TODAY