PALESTINA–Komite orang tua siswa di Issawiya telah mengonfirmasi kelanjutan aksi mogok sekolah yang diumumkan pada Ahad (3/11/2019). Ini sebagai bentuk penolakan atas tindakan Israel yang berkelanjutan terhadap siswa di kota itu, selama lima bulan berturut-turut.
Puluhan siswa dan guru berkumpul di halaman masjid pusat Issawiya pada Ahad. Mereka menyerukan perlunya menghentikan semua tindakan Zionis di kota tersebut. Dengan ini mereka mengungkapkan penolakan sama sekali terhadap serbuan terus-menerus yang dilakukan tentara Israel di kota mereka.
BACA JUGA: 100 Ribu Siswa Palestina di Al-Quds Terancam Putus Sekolah
Sementara itu menurut Raed Abu Riyala, anggota Komite Urusan Pusat di kota Issawiya mengatakan, dua bulan setelah awal tahun akademik 2019-2020, pasukan Israel terus menyerbu kota dan menciptakan lingkungan yang tidak aman untuk belajar, selain keadaan psikologis yang disebabkan oleh penjajahan juga ketegangan dan ketakutan serta kurangnya Konsentrasi memengaruhi anak-anaknya.
Abu Riala mengatakan, menangguhkan kegiatan belajar mengajar di Al-Isawiya bukanlah tujuan, tetapi sarana untuk melindungi anak-anak kita serta menolak mentah-mentah penyerbuan ke sekolah. Mereka juga mengecam tindakan provokatif tentara terhadap siswa ketika mereka pergi dan meninggalkan sekolah mereka.
BACA JUGA: Tentara Israel Serang Belasan Warga Palestina dengan Gas Air Mata
Dia menunjukkan, selama lima bulan terakhir tentara Israel telah menangkap lebih dari 450 warga Palestina hingga mengubah Issawiya menjadi tempat pelatihan militer para prajurit Zionis, di tengah penargetan siswa sebagai sasaran tembaknya.
Dia mengecam serangan terhadap siswa sekolah kemarin serta serangan terhadap direktur Sekolah Menengah Al-Issawiya untuk anak Laki-laki dan penangkapan siswa Saleh Al-Tawil. []
SUMBER: PALINFO