IRAN–Korban meninggal dunia akibat virus corona di Iran bertambah 21 orang, salah satunya seorang politisi. Dia menjadi pejabat kedelapan yang meninggal dunia karena wabah penyakit mematikan tersebut.
Juru bicara kementerian kesehatan Kianoush Jahanpour mengumumkan 1.076 kasus baru 24 jam terakhir, melansir AFP, Ahad (8/3/2020). Jumlah total orang meninggal dunia menjadi 145, dan 5.823 orang terinfeksi.
BACA JUGA:Â Adakah Tips Syar’i untuk Hindari Virus Penyakit Menular Semacam Corona?
“Lebih dari 16.000 orang saat ini dirawat di rumah sakit sebagai tersangka kasus,” kata Jahanpour saat konferensi pers yang disiarkan televisi.
Dia menambahkan bahwa 1.669 orang yang sakit dengan penyakit COVID-19 telah pulih. Iran sedang berjuang melawan salah satu wabah penyakit paling mematikan di dunia.
Ibu kota Teheran tetap menjadi provinsi yang paling terpukul di negara itu, dengan 1.539 kasus dikonfirmasi.
Iran saat ini tengah menutup sekolah dan universitas hingga awal April, serta menunda acara budaya dan olahraga serta mengurangi jam kerja di seluruh wilayah untuk memperlambat penularan, yang telah menyebar ke 31 provinsi.
Jumlah infeksi meningkat di provinsi utara khususnya, kata Jahanpour. Lebih dari 300 kasus baru yang dilaporkan pada Sabtu berada di provinsi Mazandaran, tujuan wisata populer di utara Teheran di laut Kaspia.
BACA JUGA:Â Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Sekolah Milik UNRWA di Gaza DiliburkanÂ
“Mazandaran berada di urutan teratas karena pembatasan (untuk perjalanan domestik) tidak diberlakukan,” tambah Jahanpour.
“Menimbang bahwa minoritas tidak menganggap serius situasi dan membahayakan kesehatan mereka sendiri dan orang lain, memaksakan pembatasan sekarang ada dalam agenda.” tambahnya. []
SUMBER: AFP