AMERIKA SERIKAT–Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan telah kembali mengulangi serangan rasis terhadap anggota Kongres Muslim AS Ilhan Omar. Sebelumnya Omar juga pernah menerima ancaman pembunuhan.
Berbicara pada rapat umum di Tulsa, Oklahoma, pada Sabtu (20/6/2020) pekan lalu, Trump mengecam lawan-lawan politiknya dan membuat komentar rasis terhadap Omar dan mengklaim bahwa Omar tengah berusaha untuk menghancurkan “negara kita.”
“Omar sangat terlibat dalam pemerintahan Biden. Mereka akan menciptakan front dan pusat sosialis yang penuh kebencian dan akan menghancurkan Amerika dengan dalih memutuskan nasib keluarga dan negaramu. Kurasa itu tidak akan terjadi,” kata Trump.
BACA JUGA:Â UU Uighur Disahkan, Begini Respons Cina ke Trump
Dia kemudian mengklaim bahwa orang Amerika yang berhijab memiliki agenda untuk menyusup ke Washington untuk mengubah AS menjadi “negara tempat dia berasal.”
“Dia ingin menjadikan pemerintah negara kita seperti negara tempat dia datang – Somalia. Tidak ada pemerintah, tidak ada keselamatan, tidak ada polisi, tidak ada apa-apa, hanya anarki. Dan sekarang, dia memberi tahu kita bagaimana mengelola negara kita. Tidak, terima kasih,” ujar Trump.
Komentar Trump muncul selama protes luas yang menyerukan keadilan rasial dan sosial ketika para aktivis mengatakan rasisme institusional telah menyebabkan kematian warga sipil kulit hitam yang tidak bersalah di seluruh negeri.
Komentar itu muncul meskipun Trump menyadari bahwa Omar pernah menerima ancaman pembunuhan sebagai akibat komentar Trump yang memperuncing masalah ras.
Agustus 2019 lalu, Omar telah membagikan gambar ancaman pembunuhan yang mengerikan terhadapnya melalui halaman Twitter-nyaÂ
Pesan ancaman tersebut diketik pada selembar kertas A4, yang mengatakan bahwa Omar akan dibunuh di Minnesota State Fair, oleh sniper profesional.
Omar yang merupakan Anggota Kongres Demokrat tersebut mengatakan bahwa ancaman itu adalah alasan dia memiliki pengawal pribadi meskipun dia merasa tidak nyaman dengan konsep tersebut.
BACA JUGA:Â Mengejutkan, Menlu Iran Prediksi Donald Trump Bakal Terpilih lagi Jadi Presiden AS
“Aku benci kita hidup di dunia di mana kamu harus dilindungi oleh sesama manusia,” tulis Omar dalam tweet itu.
“Tapi sampai orang gila seperti ini berhenti mengancam hidupku dan hidup orang lain, aku harus menerima kenyataan harus memiliki pengawal,” katanya.
Sebelum ancaman itu, Omar menderita serangan rasis oleh Trump, termasuk satu tweet ketika ia mengatakan kepada politisi Demokrat yang condong ke kiri untuk “kembali” ke negara “korup dan tidak kompeten.”
Meskipun dia tidak menyebut nama, kebanyakan orang melihat tweet itu diarahkan pada Anggota Demokrat kelahiran Somalia, Ilhan Omar.
Pada saat itu, Omar mengatakan bahwa dia menerima lebih banyak ancaman pembunuhan ketika Trump  secara terbuka mencaci makinya. []
SUMBER: ALARABY