Tsabit bin Qurrah atau Abul Hasan Tsabit bin Qurra’ bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18 Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin.
Tsabit bin Qurrah lahir di kota Harran, Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.
Khawarizmi tokoh muslim lainnya sangat kagum dengan kecerdasan, kejeniusan, dan intelektualitas Tsabit bin Qurrah. Khawarizmi kemudian membawa Tsabit bin Qurrah ke Baghdad, pusat kerajaan Abbasiyyah, untuk menemui khalifah.
Khalifah sangat tertarik akan kecerdasan dan intelektualitas yang dimiliki Tsabit. Seperti yang diketahui, khalifah memiliki proyek menerjemahkan buku-buku Yunani. Tsabit bin Qurrah kemudian dimasukkan ke dalam kelompok penerjemah dalam Baitul Hikmah.
BACA JUGA: Ibnu Firnas; Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Pesawat Terbang
Setelah menamatkan pendidikannya, dia sempat kembali ke kota kelahirannya Harran. Sayangnya, dia harus berhadapan dengan pengadilan lantaran pemikirannya yang dianggap berbahaya. Guna menghindari hukuman, Thabit meninggalkan Harran dan diangkat menjadi astronom pengadilan di Baghdad.
Tsabit pun mendapatkan perlindungan dari Khalifah Al-Mu’tadid salah seorang khalifah Abbasiyah yang terkemuka yang memerintah pada tahun 892–902 M karena beliau sudah mengetahui kemampuannya dalam berbagai bidang termasuk bidang astronomi.
Tsabit Bin Qurrah banyak melakukan penerjemahan karya-karya ilmuwan Barat seperti Apollonius, Archimedes, Euclid, dan Ptolemy. Meski bertugas untuk menerjemahkan karya-karya besar Thabit bin Qurrah memainkan peran penting dalam penemuan hitungan integral, geometri analitik, kalkulus, dalil trigonometri lingkaran, konsep angka-angka riil dan mengusulkan beberapa teori yang mengarah ke pembangunan non-Euclidean geometri.
Salah satu karya Thabit yang fenomenal di bidang geometri adalah bukunya yang berjudul The Composition of Ratios ( Komposisi rasio). Dalam buku tersebut, Thabit mengaplikasikan antara aritmatika dengan rasio kuantitas geometri. Pemikiran ini, jauh melampaui penemuan ilmuwan Yunani kuno dalam bidang geometri. Sebagai ahli astronomi, Tsabit mengatakan bahwa gerakan planet-planet itu memengaruhi gelombang bumi. Gelombang bumi terjadi 26 tahun sekali.
Sejak 5.000 tahun yang lalu, para ahli perbintangan Mesir telah menemukan sebuah bintang yang mendekat ke kutub utara, yang disebut dengan Alfa Al-Tanim. Tahun 2.100 M nanti, bintang tersebut akan menjauhi kutub utara. Baru nanti pada 14.000 M, akan muncul bintang utara lagi yang bernama al-Nasr. Bintang ini merupakan bintang utara yang paling terang.
Tsabit menentukan garis lintang dengan mengukur naiknya lintang kutub. Ia mendapatkan ukuran dua lintang utara dan selatan sepanjang 56 mil. Berkaitan dengan luas bumi, dia menggunakan garis bujur dan lintang yang memberi inspirasi kepada para pelaut, seperti Colombus, untuk melakukan pelayaran keliling dunia.
BACA JUGA: Ilmuwan Ungkap Perumpamaan Pohon dan Tulang di Dalam Alquran
Penemuannya yang tak kalah penting adalah jam matahari (Mazawil al-Syamsiyah), karena menggunakan sinar matahari untuk menghitung perbedaan waktu, dan menentukan waktu salat. dengan cara menancapkan sepotong kayu atau seseorang berdiri di bawah terik matahari.
Apabila bayangan kayu atau orang tersebut, condong ke arah barat sedikit, berarti sudah menunjukkan datangnya waktu zuhur. Bayangan kayu atau orang tersebut tidak akan nampak, saat matahari tepat berada di atasnya ketika berada di titik 33,5 derajat antara lintang utara dan selatan.
Tsabit Bin Qurrah meninggal pada 18 Februari 901 di Baghdad. Meski begitu, jasa dan kontribusinya dalam beragam ilmu hingga kini masih dikenang. []
SUMBER: JALANSIRAH