“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagain kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al-Hujurat Ayat 2).
FIRMAH Allah yang membuat Tsabit ibn Qais ibn Syammas al-Anshari menangis. Ia adalah juru bicara Rasulullah, suaranya keras dan juga lantang.
BACA JUGA: Kerinduan Sahabat Muhajirin terhadap Mekah
Tsabit duduk terdiam dan menangis di rumahnya, sampai-sampai Rasulullah mencari dan bertanya mengenai keberadaannya kepada para sahabat. Mereka akhirnya memberi tahu apa yang terjadi pada Tsabit.
Rasulullah pun memanggilnya untuk menanyakan kondisinya.
“Wahai Rasulullah, Allah telah melarang kami untuk meninggikan suara di atas suaramu. Wahai Rasulullah, aku memiliki suara keras. Aku sungguh khawatir amalanku terhapus namun aku tidak menyadarinya,” tutur Tsabit dengan jujur.
BACA JUGA: Sahabat Ini Tak Mau Mencukur Rambutnya setelah Diusap Nabi
Rasulullah pun menghiburnya dan mendoakan kebaikan untuknya. []
Sumber: Walid al-A’zhami, Nabi Muhammad di Hati Sahabat., hal 247, 248.