ANCAMAN ‘Tsunami’ PHK kini melanda dunia perbankan, tak terkecuali di Indonesia. Melihat industri perbankan lebih jauh, teknologi sudah mulai diterapkan. Sebut saja yang lebih baru dari ATM yakni Cash Deposit Machine (setor tunai) di mana nasabah tanpa tak perlu ke teller bank, cukup melalui mesin tersebut untuk menabung.
Hal ini membuat bank ramai-ramai menutup cabang sudah terlihat pengurangan cabang. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan pada Desember 2016 terdapat 32.730 kantor cabang bank.
BACA JUGA: Maqashid Syariah dalam Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Syariah
Kemudian pada Desember 2017, makin berkurang menjadi 32.286 kantor cabang. Sementara di November 2018 pada data terakhir tercatat hanya 31.555 kantor cabang.
Kurang dari 2 tahun, hampir 1.200 kantor cabang tutup.
Vikram Pandit, Mantan Chief Executive Officer Citigroup Inc era 2007-2012 menyebutkan pengembangan artificial intelligence dan robotica akan mengurangi jumlah karyawan bank hingga 30% dalam lima tahun mendatang.
BACA JUGA: Mengenal Transaksi yang Dilarang dalam Islam
“Semua bisa dilakukan dengan artificial intelligence, robotica dan natural language, semua itu akan membuat proses semakin mudah. Hal-hal ini akan mengubah back office,” ujarnya dalam wawancara Bloomberg Television seperti dikutip dari Fortune, Rabu (16/1/2019).
Di Amerika, menurut catatan Citigroup, angka penurunnya sampai 770 ribu. Sementara di Eropa sampai angka 1 juta. []
SUMBER: CNBC