BANDUNG—Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengisi kajian Ma’ Rifatollah di Masjid Darut Tauhid di Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/3/2018) malam.
Dalam tausiyahnya TGB mengingatkan agar umat di negeri ini tidak mudah tersulut oleh informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya, terlebih lagi pengaruh media sosial saat ini sangat mengerikan.
“Hati hati kita jangan jadi umat yang mau provokasi ulama bermusuhan. Dipanasi di medsos. Jadi kalau ulama kita ada satu berfatwa A dan lain B, ketika melihat hasil dari pandangan ini ambil yang menentramkan hati tapi jangan anggap mereka bermusuhan,” katanya saat menyampaikan tausiyah.
Iya juga menyampaikan, ulama yang berbeda pendapat bukan berarti kedua ulama tersebut bermusuhan, perbedaan tersebut hal yang wajar selama hal itu masih ada dalilnya. Dirinya mencontohkan Anatar perbedaan antara Mazhab Imam Syafi’i dan imam Maliki. Sehingga kenyamanan hati kita menjadi kunci untuk menentukan pilihan dari keduanya.
“Kalau ada pilihan berbeda pilihan ada sama kita, Imam syafi’i dengan iman maliki beda mazhab, pendapatnya banyak yang berbeda, Kalau syafi’i sentuhan antara laki-laki dan wanita sengaja dan tidak, batalkan wudhu, sementara Maliki tidak, Silakan dipilih,” tuturnya.
Dahulu, guru atau sang kiai sangatlah dihargai dan di hormati, sebab merekalah sumber ilmu pewaris nabi, dan ilmu itu tidak akan datang pada orang yang merasa dirinya hebat. Berbeda halnya dengan saat ini, seperti banyak dipertontonkan pada publik, anak buah atau santrinya lebih galak daripada ustad atau kiainya.
“Yang saya lihat sekarang, mohon maaf anak buahnya lebih galak daripada kiainya. Kita harus mendoakan mereka semua, bukan memanasi,” tuturnya. []
Reporter: Saifal