SETIAP mukjizat yang terjadi pada Nabi tidak dapat dipungkin bahwa Mukjizat itu pasti memiliki. Sedangkan tujuan mukjizat Rasulullah ada dua tujuan: Tujuan umum dan khusus.
BACA JUGA: Tiga Mukjizat Nabi Muhammad di Gua Tsur
Adapun tujuan umum terjadinya mukjizat adalah untuk membangun dalil bahwa Rasul yang tampak padanya adanya mukjizat adalah benar dengan apa yang dia klaim dan apa saja yang dia serukan. Dengan demikian, keberadaan mukjizat menduduki posisi firman Allah Swt: Hambaku benar dengan setiap apa yang dia sampaikan tentang aku.
Sedangkan tujuan khusus terjadinya mukjizat, hal itu tercermin pada pengaruh yang ditinggalkan oleh mukjizat ini. Dengan demikian, tujuannya sebesar pengaruh dan sebesar mukjizat itu sendiri. Mukjizat yang paling besar pengaruhnya adalah al-Qur’an al-Karim. Kemudian disusul oleh mukjizat Isra’ dan Mi’raj.
BACA JUGA: Lahir dari Ibu Perawan, Ini Enam Mukjizat Nabi Isa
Dengan demikian, posisi Isra’ dan Mi’raj di antara mukjizat-mukjizat adalah nomer dua setelah al-Qur’an al-Karim. Kami dapat memastikan bahwa kejadian Isra’ dan Mi’raj merupakan kejadian yang diprogram, artinya kejadian itu termasuk dalam agenda yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Sumber: Sirah Nabawiyah/Penulis: DR. Muh. Rawwas Qol’ahji/ Penerbit: al-Azhar Press/ Maret, 2013