Belajar itu harus berorientasi hasil, bukan sekadar proses. Kalau cuma berorientasi proses, apalagi yang dimaksud sebagai “proses” itu juga tidak jelas, sangat wajar ada yang hadir majelis taklim dan kajian masjid belasan tahun, tapi tak pernah naik level dari level awam.
Atau sekolah ini dan itu, tapi setelah lulus tetap tak punya ilmu, seperti kata sebagian orang, “dakhaltu fiha jaahilan mutawaadhi’an, wa kharajtu minha jaahilan duktuuran”.
BACA JUGA: Tidak Ada Kata Terlambat untuk Belajar
Namun “hasil” yang dimaksud, bukan lembaran kertas yang disebut ijazah, bukan titel yang bertambah di depan atau belakang nama kita, bukan prestise dan puja-puji manusia, tapi ilmu.
Saat belajar, kita harus berorientasi mendapatkan ilmu. Ilmu yang dipahami dengan baik dan mendalam. Karena itu, aktivitas ini disebut thalabul ‘ilm. Imam Asy-Syafi’i juga menyatakan, “Ya akhi, lan tanalal ‘ilma illaa…”
Jadi saat anda mulai belajar, goal anda adalah ilmu, anda harus menjadikan tujuan belajar anda adalah menguasai ilmu tersebut dengan sangat baik. Bersama dengan itu, mintalah taufiq kepada Allah tabaraka wa ta’ala. Setelah itu, nikmatilah prosesnya, dan jangan pernah lupa dengan tujuan anda. []
Oleh: Muhammad Abduh Negara