BILA melihat pekerjaan mereka, tak akan ada yang mengira pasangan asal Lamongan ini bisa naik ke Tanah Suci tahun ini.
Dia adalah Miran dan Darsih. Keduanya hanyalah pengumpul barang rongsok. Mereka tinggal di rumah sederhana di Kedung Sumber, Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur.
Namun, mereka gigih bekerja. Mengumpulkan barang-barang rongsok dari warga. Selama bertahun-tahun, hasil ‘memulung’ itu mereka tabung. Dan hasilnya mereka nikmati tahun ini.
“Saya dan suami, sudah 20 tahun jadi tukang rosokan (barang bekas), wong pinginya naik haji, ya sedikit demi sedkit saya kumpulkan, kulo sueneng (saya sangat senang),” kata Dasih.
Setiap hari, Dasih dan suaminya berkeliling kampung. Mereka membawa bawang merah untuk ditukarkan dengan barang bekas. Namun akhir-akihir ini, Miran yang sudah berusia 60 tahun tak keliling lagi. Sebab, tenaganya sudah semakin lemah karena faktor usia.
Pekerjaan itu bisa menghasilkan uang Rp75 ribu hingga Rp100 ribu perhari. Sejak tahun 2000, sebagian dari hasil itu mereka tabung untuk biaya naik haji.
Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Itulah pepatah yang pas untuk keuletan pasangan ini dalam menabung. Meski sedikit, mereka telaten menabung untuk mimpi mereka ke Tanah Suci.
Dan mimpi itu segera menjadi. Mereka tinggal menghitung hari untuk berangkat ke Tanah Suci. Pada 2 September mendatang, mereka akan berangkah haji dalam Kloter 29. []
Sumber: Dream