TUNISIA—Tunisia dan Mesir tengah membahas rencana mengundang Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menghadiri pertemuan puncak Liga Arab pada Maret 2019 di Tunis.
Keterangan tersebut disampaikan sumber-sumber diplomatik senior, di tengah meningkatnya pergerakan regional dan internasional untuk menjalin hubungan baik lagi dengan diktator Suriah, meskipun telah membukukan rekor brutal dalam perang saudara di Suriah.
Menteri Luar Negeri Tunisia Khemaies Jhinaoui bertemu dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Sabtu (5/1/2018) untuk mengakhiri serangkaian pertemuan dengan para pejabat Mesir untuk membahas masalah tersebut.
BACA JUGA:Â Mantan Direktur Intelijen Israel pernah Berencana Bunuh Bashar Assad
“Kunjungan menteri Tunisia ke Kairo datang atas permintaan pihak Mesir untuk menyelesaikan masalah partisipasi rezim Assad dalam KTT Arab ke-33 dan membahas cara-cara untuk menerapkan ini setelah persetujuan dari negara-negara Arab lainnya,” kata sumber tersebut.
“Ini akan terjadi setelah Suriah membuat janji tertentu,” tambah mereka.
Menurut pengamat, ini bisa menjadi janji tentang menahan kehadiran Iran di Suriah, yang ingin ditentang oleh sejumlah negara Arab Teluk; dan menerima pengerahan pasukan pan-Arab untuk menggantikan pasukan AS di beberapa bagian Suriah.
Laporan di media Arab menunjukkan bahwa pertemuan Liga Arab pada Ahad (7/1/2019) membahas masalah normalisasi hubungan dengan rezim Assad.
Bulan Desember, Tunisia membantah laporan bahwa mereka akan mengadakan pembicaraan untuk mengundang Presiden Suriah Bashar al-Assad ke KTT Liga Arab pada bulan Maret.
Suriah dikeluarkan dari Liga Arab yang beranggotakan 22 negara, segera setelah perang meletus pada 2011.
Negara-negara Arab juga memberikan sanksi kepada Damaskus dan mengutuk Assad karena menggunakan kekuatan militer yang luar biasa dan gagal bernegosiasi dengan oposisi.
BACA JUGA:Â Sebuah Buku Ungkap Rencana Trump Bunuh Bashar Assad
Tetapi ketika pasukan yang setia kepada rezim Assad merebut kembali kota-kota utama dan pusat-pusat populasi, beberapa pejabat Arab telah menyatakan minatnya untuk mengeksplorasi pemulihan hubungan. Bahkan ketika sejumlah negara Arab termasuk Mesir dan UEA terus memiliki hubungan rahasia dengan Assad.
Pemimpin Sudan Omar al-Bashir telah mengunjungi Damaskus pada Desember 2018 lalu. Ini sebuah langkah yang diikuti segera oleh UEA dengan membuka kembali kedutaan besarnya di ibu kota Suriah dan Bahrain melanjutkan hubungan diplomatik dengan rezim Assad. []
SUMBER: ALARABY