Oleh: Anindita Abyan
Ditulis di Sirkeci, Istanbul, Turki
DUA hari saya di Istanbul, melihat begitu antusiasnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdiri dengan gagah membela pemerintah dan rakyat Qatar. Antusiasme tersebut diikuti juga oleh rakyat Turki.
Sepanjang jalan utama di Istanbul dan Ankara, tampak terpasang spanduk bergambar bendera Turki dan Qatar yang disambung menjadi satu. Disertai dengan kalimat “Turkey standing with Qatar”, “Qatar not alone”, “Qatar our brother”.
Begitu Qatar terkena boikot, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung menelpon Emir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Ali Tsani.
Erdogan menyampaikan kesiapan Turki memasok semua kebutuhan Qatar selama embargo masih berlangsung. Alhamdulillah, 2 hari kemudian Turki langsung bergerak memasok kebutuhan makanan Qatar via udara.
Turki yang terkenal dengan komoditi pertanian terbaiknya mengirim sayur, buah dan bahan makanan untuk rakyat Qatar walaupun Qatar—negara dengan kekayaan melimpah—dan pemerintahnya sendiri sudah menjamin ketersediaan bahan makanan untuk 12 bulan kedepan.
Spontanitas Turki yang kemudian diikuti oleh Lebanon dan Argeria tentu menjadi bukti kalau sahabat tak hanya ada disaat senang.
Seperti saat Ali bin Abi Thalib ra ditanya tentang jumlah sahabatnya, beliau menjawab: “Nanti akan kuhitung setelah aku tertimpa musibah”.
Supermarket di Doha penuh dengan bahan makanan asal Turki setelah Bahrain, UEA, Mesir dan Arab Saudi memutuskan hubungan dengan negara teluk kaya minyak yang membuat penduduk khawatir karena persediaan makanan terutama diimpor dari Arab Saudi.
Rak-rak di supermarket Doha dipenuhi dengan produk susu Turki, yoghurt, jus, unggas, sayur dan buah.
Selain itu semua pengiriman barang ke Qatar dari Turki tak dikenai cukai dan free shipping.
Rakyat Qatar yang ingin beribadah umrah pun langsung disediakan Turkish Air menuju Turki, untuk transit dan dilanjutkan ke Jeddah. Karena tak boleh satu maskapai pun, baik take off ataupun transit dari Qatar yang landing di bandara Saudi dan UEA.
Pagi ini rombongan jamaah umrah asal Qatar mendarat di Istanbul, dan langsung disambut oleh pelukan hangat jamaah umrah asal Turki termasuk suami dan 2 orang temannya sesama orang Indonesia yang nyelip dirombongan Turki. Insya Allah kami akan diberangkatkan bersama-sama besok ba’da fajr.
Dari berita-berita di tv turki, saya baru tahu ternyata saat Presiden Erdogan dikudeta oleh sebagian tentaranya dan gagal, Qatar yang pertama kali mengirimkan tentaranya untuk menjaga dan melindungi Erdogan.
“That’s what friends are for.”
Presiden Turki Erdogan dibantu PM Inggris, juga mendesak perundingan untuk mengakhiri perselisihan diplomatik yang telah melanda seluruh wilayah teluk tersebut.
Dengan tegas Presiden Erdogan menyatakan kalau semua tuduhan itu adalah fitnah buatan Amerika.
Di laman fp Qatar Scoop, rakyat Qatar menyampaikan terimakasih kepada Turki dan negara-negara lain yang ikut membantu.
“A BIG Thank You to all the generous people for your solidarity with us.
Saya dan suami yang bukan warga Qatar pun tanpa sadar menitikkan airmata melihat bantuan dan pembelaan Turki untuk rakyat Qatar.
Seperti bunyi hadist, “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat”. Allahu Akbar. []