ANKARA–Menteri Faruk Ozlu mengajak negara-negara Islam untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, saat konferensi pertama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Konferensi tersebut diadakan ibu kota Kazakhstan, Astana, yang berlangsung hingga Senin.
Konferensi OKI ini mengadopsi “Deklarasi Astana”, yang menurut Ozlu mengutamakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ozlu mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa deklarasi tersebut “penting” karena isinya mendesak negara-negara anggota OKI untuk meningkatkan investasi iptek.
Ozlu juga mengkritik sistem pendidikan yang berlaku di negara-negara Islam, dan mengatakan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan harus ditingkatkan.
Mengacu pada “Agenda Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi 2026” OKI Ozlu mengatakan: “Turki telah menetapkan tujuan untuk tahun 2023 yang menandai seratus tahun berdirinya Republik Turki. Upaya kami dalam bidang iptek akan membantu kita semua mencapai tujuan-tujuan OKI” ujarnya.
Dalam konferensi tersebut, para pimpinan negara-negara anggota OKI sepakat bahwa negara-negara Islam harus memprioritaskan pendidikan, iptek, dan terutama perang melawan ekstremisme dan terorisme
“Turki siap untuk berbagai kerja sama dengan negara-negara Islam,” tambah Ozl seperti dikutip dari AnadoluAgency.
Menteri Ozlu juga menekankan bahwa kesenjangan teknologi antara negara maju dan negara-negara Islam semakin meningkat.
“Untuk mempersempit kesenjangan, kita harus lebih fokus pada kewirausahaan, inovasi, dan eksplorasi di bidang pendidikan,”pungkasnya.[]