ANKARA – Turki telah mengirim 197 pesawat kargo, 16 truk dan satu kapal ke Qatar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sejak perselisihan pecah bulan lalu antara Qatar dan negara-negara Teluk lainnya. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perekonomian Turki Nihat Zeybekci.
Pada pertemuan dengan Zeybekci di ibukota Turki Ankara, Menteri Ekonomi Qatar Ahmed bin Jassim al-Thani mengatakan, perdagangan laut dan darat Doha berlanjut tanpa gangguan meski ada sanksi seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/7/2017) kemarin.
Ankara telah mendukung Qatar setelah Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain memotong semua hubungan ekonomi dan diplomatik. Keempat negara itu menuduh Doha mendukung terorisme, sebuah tuduhan yang dibantahnya.
Arab Saudi Cs sendiri telah mengajukan 13 tuntutan. Tuntutan tersebut mencakup penutupan Al Jazeera, jaringan televisi pan-Arab yang berbasis di Qatar, dan sebuah pangkalan militer Turki di Qatar. Arab Saudi dan pendukungnya, yang menuduh Al Jazeera sebagai platform bagi ekstremis dan pengganggu, telah mengancam sanksi lebih lanjut terhadap emirat tersebut. Namun Al Jazeera membantah tuduhan tersebut.
Riyadh dan sekutu-sekutunya menuduh Qatar membiayai kelompok ekstremis dan bersekutu dengan Iran, saingan regional negara-negara Arab Teluk itu. Qatar membantah mendukung organisasi militan.[]