ANKARA – Pemerintah Turki melemparkan kecaman keras kepada Israel atas keputusan Tel Aviv menutup komplek Masjid al-Aqsa bagi umat Muslim. Ankara menyebut hal ini sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Keputusan ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, sebuah kejahatan yang dilakukan terhadap kebebasan beragama. Dari sudut pandang hak asasi manusia, ini benar-benar tidak dapat diterima, ” kata Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus.
“Itu benar-benar keputusan yang tidak dapat diterima,” tambah Kurtulmus, yang berbicara dalam sebuah konferensi pers di Ankara, setelah sebuah pertemuan kabinet, pada Selasa (18/7/2017), seperti dilansir Al Arabiya.
Israel diketahui, Israel menutup komplek al-Aqsa pada hari Jumat lalu, setelah adanya serangan terhadap dua warga Israel. Komplek tersebut kembali dibuka pada hari Sabtu, namun penjagaan untuk memasuki komplek itu diperketat.
Otoritas keamanan Israel memberlakukan aturan baru di pintu masuk kompleks Masjid al-Aqsa yang membuat situasi memanas. Israel memasang detektor logam dan CCTV yang membuat warga Muslim menolak masuk ke kompleks masjid suci itu.
Pejabat Masjid al-Aqsa menolak pemasangan detektor logam dan CCTV tersebut. Para warga Muslim juga memilih bertahan di luar kompleks masjid sampai aturan tersebut dicabut oleh Israel.[]
ANKARA – Pemerintah Turki melemparkan kecaman keras kepada Israel atas keputusan Tel Aviv menutup komplek Masjid al-Aqsa bagi umat Muslim. Ankara menyebut hal ini sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Keputusan ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, sebuah kejahatan yang dilakukan terhadap kebebasan beragama. Dari sudut pandang hak asasi manusia, ini benar-benar tidak dapat diterima, ” kata Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus.
“Itu benar-benar keputusan yang tidak dapat diterima,” tambah Kurtulmus, yang berbicara dalam sebuah konferensi pers di Ankara, setelah sebuah pertemuan kabinet, pada Selasa (18/7/2017), seperti dilansir Al Arabiya.
Israel diketahui, Israel menutup komplek al-Aqsa pada hari Jumat lalu, setelah adanya serangan terhadap dua warga Israel. Komplek tersebut kembali dibuka pada hari Sabtu, namun penjagaan untuk memasuki komplek itu diperketat.
Otoritas keamanan Israel memberlakukan aturan baru di pintu masuk kompleks Masjid al-Aqsa yang membuat situasi memanas. Israel memasang detektor logam dan CCTV yang membuat warga Muslim menolak masuk ke kompleks masjid suci itu.
Pejabat Masjid al-Aqsa menolak pemasangan detektor logam dan CCTV tersebut. Para warga Muslim juga memilih bertahan di luar kompleks masjid sampai aturan tersebut dicabut oleh Israel.[]