TURKI—Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk membuka kedutaannya di Yerusalem pada Mei mendatang mengundang kecaman dari berbagai pihak.
Pejabat Turki menganggap langkah AS ini merupakan bentuk ketidakpedulian terhadap keputusan PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) serta menunjukkan bahwa AS terus merusak perdamaian.
Dalam suatu pernyataan, Menteri Luar Negeri Turki mengatakan keputusan tersebut “sangat mengkhawatirkan,” Shabestan melaporkan pada Sabtu (24/2/2018).
Sebelumnya Departemen Luar Negeri AS telah mengatakan pada Jumat (23/2/2018) bahwa pihaknya akan membuka kedutaan besar di Yerusalem pada Mei 2018, bersamaan dengan peringatan ke-70 tahun berdirinya Israel.
Pada Desember 2017 laly, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyelenggarakan pertemuan puncak 50 negara anggota OKI di Istanbul.
Pada pertemuan itu, para pemimpin Muslim mengecam keputusan AS yang memberikan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. []
SUMBER: SHABESTAN