TURKI—Pemerintah Turki dikabarkan telah mengutuk serangan yang dilakukan tentara rezim Bashar al-Assad di Kota Daraa dan Quneitra, barat daya Suriah, Kamis (19/7/2018).
“Kami mengutuk keras serangan-serangan ini. Serangan-serangan ini merusak upaya Astana dan Jenewa dalam mengurangi kekerasan dan menemukan solusi politik terhadap krisis,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy pada konferensi pers.
BACA JUGA: Survei: Sejak Mei 2017, 1.109 Warga Idlib Suriah Meninggal Dunia
“Kami tidak ingin skenario yang terjadi di Ghouta Timur, Homs Utara dan sekarang di barat daya Suriah ini terjadi lagi di Idlib,” tambah Aksoy.
Aksoy juga mengingatkan kembali percakapan via telepon Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 14 Juli lalu. Erdogan telah memperingatkan Putin bahwa perjanjian Astana akan dibatalkan jika rezim terus menyerang Idlib.
BACA JUGA: Netanyahu kepada Putin: Israel Tak akan Ganggu Assad Jika Rusia Bisa Singkirkan Iran dari Suriah
Aksoy menekankan bahwa rezim berusaha mencari solusi krisis melalui aksi militer. Namun Aksoy menambahkan bahwa cara-cara tersebut tidak akan menghasilkan ‘kepemerintahan yang sah.’
Berdasarkan hasil KTT di Astana tahun 2017 lalu, Daraa dan Quneitra telah ditetapkan sebgai ‘zona de-eskalasi’ di mana tindakan agresi secara tegas dilarang. []
SUMBER: ANADOLU