FARWAH bin Musaik al Ghuthaifi r.a. adalah seorang sahabat yang berasal dan tinggal di Saba. Saba merupakan daerah yang termasuk wilayah Yaman.
Farwah datang menemui Nabi Saw. dan berkata, “Ya Rasulullah, bolehkah aku memerangi orang yang berpaling dari Islam di antara kaumku, bersama orang-orang yang masih memeluk Islam?”
BACA JUGA: Jika Wanita Lebih Banyak daripada Kaum Laki-Laki …
Nabi Saw. mengijinkan niat Farwah ini, karena secara syariah hal itu memang dibolehkan. Tetapi karena ada pertimbangan lain, Farwah bertanya lagi, “Ya Rasulullah, rasanya aku tidak akan mampu memerangi mereka, karena mereka akan bergabung dengan penduduk Saba lainnya yang masih memeluk agama lamanya. Dan mereka adalah kaum yang lebih kuat daripada kami.”
Tetapi Nabi SAW memerintahkan Farwah untuk melaksanakan niatnya yang pertama, yakni memerangi orang-orang yang murtad tersebut. Tidak masalah ia menang atau kalah, yang jelas ia telah melaksanakan kewajibannya. Kalaupun ia dan pasukannya gugur semua, surga telah menunggunya karena mereka gugur dalam keadaan syahid.
Farwah kembali ke perkemahannya, dimana kabilahnya berkumpul. Tetapi tidak berapa lama ada utusan Rasulullah SAW yang menjemputnya untuk menemui beliau lagi. Farwah kembali bergabung dengan Nabi SAW dan sahabat lainnya. Beliau memberitahukan tentang turunnya ayat tentang kaum Saba dan beliau melarang untuk memerangi kaumnya tersebut. Beliau berkata, “Serulah kaum itu kepada Islam terlebih dahulu, siapa yang bersedia, maka terimalah mereka. Jika mereka menolak, janganlah kamu tergesa memerangi sampai engkau melaporkannya kepadaku.”
BACA JUGA: Sa’id bin Amir, Gubernur Kaum Muslim yang Miskin
Farwah menanyakan tentang nama ‘Saba’, apakah nama sebuah tempat atau nama wanita? Nabi Saw. menjelaskan, “Saba bukanlah nama suatu tempat atau nama seorang wanita, tetapi ia nama seorang lelaki yang menurunkan sepuluh kabilah Arab, enam di Yaman, yaitu : Azdi, Kindah, Himyar, al Asy’ariyyun, Ammar dan Madzhij. Sedang empat kabilah di Syam, yaitu : Lahm, Judzdzam, Ghassan dan Amilah.”
Setelah itu Farwah kembali kepada kabilah dan segera pulang ke Saba untuk melaksanakan dakwah seperti yang diperintahkan Rasulullah Saw. []
Sumber: 250+ Sahabat/ kumpulan kisah sahabat/ Farwah bin Musaik al Ghuthaifi