UMMUL Mukminin Aisyah radhiyallahu anha menuturkan: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam tidaklah berbicara seperti yang biasa kamu lakukan (yaitu berbicara dengan nada cepat). Namun beliau Shallallahu ‘alaihi wasalam berbicara dengan nada perlahan dan dengan perkataan yang jelas dan terang lagi mudah dihafal oleh orang yang mendengarnya.” (HR. Abu Daud).
BACA JUGA: 8 Doa Terbaik yang Diajarkan Nabi
Beliau adalah seorang yang rendah hati lagi lemah lembut, sangat senang jika perkataannya dapat dipahami. Di antara bentuk kepedulian beliau terhadap umat ialah dengan memperhatikan tingkatan-tingkatan intelek-tualitas dan pemahaman mereka di dalam berkomunikasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang sangat penyantun lagi sabar.
Diriwayatkan dari ‘Aiysah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Tutur kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam sangat teratur, untaian demi untaian kalimat tersusun dengan rapi, sehingga mudah dipahami oleh orang yang mendengarkannya.” (HR. Abu Daud).
Cobalah perhatikan kelemah lembutan dan keluasan hati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam, beliau sudi mengulangi perkataan agar dapat dipahami oleh orang-orang di sekitarnya.
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu mengungkapkan kepada kita:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam sering mengulangi perkataannya tiga kali agar dapat dipahami.” (HR. Al-Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam selalu berlaku lemah lembut kepada orang lain. Dengan sikap seperti itulah orang-orang menjadi takut, segan serta hormat kepada beliau.
BACA JUGA: Cara Khadijah Tenangkan Nabi ketika Pertama Kali Menerima Wahyu
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu ia berkata:
Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam. Beliau mengajak laki-laki itu berbicara sehingga membuatnya menggigil ketakutan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam berkata kepadanya:
“Tenangkanlah dirimu! Sesungguhnya aku bukanlah seorang raja. Aku hanyalah putra seorang wanita yang biasa memakan dendeng.” (HR. Ibnu Majah).
Sumber: Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim. Yaumun fi Bait ar-Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam, Sehari Di Kediaman Rasulullah. Jakarta: Darul Haq.