HAMPIR setiap orang yang menginjak usia lanjut rambutnya bukan lagi berwarna hitam melainkan putih atau sudah mempunyai uban.
Rambut berwarna putih atau uban memang tidak hanya terlihat pada orang tua saja. Mereka yang masih muda pun tidak jarang sudah beruban, meskipun tidak sebanyak orang tua mereka.
Tidak jarang mereka para orang tua yang sudah beruban malah mencabuti ubannya. Mereka tidak ingin terlihat tua, maka dicabutlah uban-uban tersebut. Tahukah Anda, bahwa mencabut uban itu tidak baik untuk diri kita. Kenapa? Karena uban yang ada pada diri seorang muslim itu akan menjadi cahaya di hari kiamat.
BACA JUGA: Rasulullah Larang Cabut Uban, Ilmuwan Ungkap Manfaatnya
Uban menjadi cahaya bagi pemiliknya di hari kiamat jika ia seorang muslim, sebagaimana disebutkan dalam hadist-hadits shahih. Dalam Sunan At-Tarmidzi dan An-Nasa’i diriwayatkan dari Ka’b ibn Murrah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa beruban dalam keislaman, ubannya akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat.”
Dalam Musnad Ahmad, Sunan At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibn Hibban diriwayatkan dari ‘Amr ibn ‘Abasah, yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Uban itu cahaya orang yang beriman. Setiap laki-laki yang beruban dalam keislaman, maka dengan setiap ubannya itu ia mendapat satu kebaikan dan diangkat satu derajat.”
Hadits di atas diperkuat oleh hadis marfu’ dari Abu Hurairah, “Jangan cabut uban, karena itu adalah cahaya di hari kiamat. Siapa yang beruban dalam keislaman, maka dengan setiap satu uban, ia mendapat satu kebaikandan diangkat satu derajat.” (H.R. Ibn Hibban dengan sanad hasan) Ibn ‘Adi dan al-Baihaqi meriwayatkan dari Fadhalah ibn ‘Ubaid yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Uban itu cahaya di wajah seorang muslim. Siapa yang mau, silahkan cabut cahayanya.”
BACA JUGA: Jangan Cabut Uban, Nabi Melarangnya, Kenapa?
Nabi ﷺ berkata bahwa siapa yang ingin cahaya nya dicabut, maka silahkan cabut ubannya.
Sebelumya kita tidak pernah tau bahwa uban segitu berharganya bagi kita di hari kiamat kelak. Jadi, masih mau cabut uban? []
Sumber: Ensiklopedia Kiamat/ Karya: Dr. Umar Sulayman al-Asykar/Penerbit: Serambi