UNI EMIRAT ARAB–Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan telah berhenti menerbitkan visa baru bagi warga dari 13 negara mayoritas Muslim, termasuk Iran, Suriah dan Somalia. Hal ini berdasarkan dokumen yang dikeluarkan oleh badan bisnis milik negara.
Menurut laporan Reuters, Selasa (24/11/2020) mengutip surat edaran imigrasi, dokumen tersebut telah dikirim ke beberapa perusahaan yang beroperasi di UEA dan mulai berlaku pada 18 November.
Dilaporkan bahwa aplikasi untuk pekerjaan baru dan visa kunjungan telah ditangguhkan untuk warga negara dari 13 negara, termasuk Afghanistan, Libya dan Yaman, sampai pemberitahuan lebih lanjut.
BACA JUGA: Begini Penampakan Masjid Tertua di Uni Emirat Arab
Larangan visa juga berlaku untuk warga Aljazair, Kenya, Irak, Libanon, Pakistan, Tunisia dan Turki, kata dokumen itu. Tidak jelas apakah ada pengecualian untuk larangan tersebut atau tidak.
Otoritas Federal untuk Identitas dan Kewarganegaraan UEA tidak segera berkomentar ketika dihubungi oleh Reuters.
Salah satu sumber menjelaskan tentang masalah tersebut kepada Reuters bahwa UEA untuk sementara berhenti mengeluarkan visa baru untuk warga Afghanistan, Pakistan, dan warga beberapa negara lain karena masalah keamanan.
Sumber tersebut tidak mengatakan apa yang menjadi kekhawatiran tersebut. Ia juga mengatakan bahwa larangan visa diperkirakan akan berlangsung dalam waktu singkat.
BACA JUGA: Thailand Gelar Festival Kuliner Halal di Uni Emirat Arab
Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan bahwa UEA telah berhenti memproses visa baru untuk warganya dan beberapa negara lain.
Kementerian luar negeri Pakistan mengaku tengah mencari informasi dari UEA tentang alasan penangguhan, namun larangan ini diduga berkaitan dengan pandemi pandemi Covid-19.
Kementerian Pakistan dan sumber tersebut mengatakan mereka yang memiliki visa yang sah tidak terpengaruh oleh pembatasan baru tersebut dan tetap dapat memasuki UEA. []
SUMBER: YENI SAFAK