MUNGKIN kita bisa bersabar terhadap kesulitan, mungkin kita bisa bertahan meski sakit, dan mungkin kita bisa kuat dengan ringkihnya sebuah kegagalan ataupun kehilangan.
BACA JUGA: Rumah adalah Nikmat
Tapi sayangnya kita seringkali tidak mampu bertahan dalam ujian kenikmatan, buktinya tak sedikit dari kita yang terkadang lupa caranya menjaga hati tetep rendah hati dengan syukur saat Allah SWT limpahkan nikmat lebih.
Mungkin ketika kesedihan datang menghampiri, kita bisa cepat-cepat mencari Allah untuk berdoa dan meminta pertolongannya dalam sabar. Tapi saat kenikmatan lebih Allah limpahkan, terkadang kita lupa caranya bersyukur.
Realitanya, tak sedikit dari kita yang Allah sukseskan, yang Allah berhasilkan pekerjaannya, dan Allah mudahkan urusannya, lantas ia merasa hebat dengan berkata “Untung ada saya”, padahal kita tak bisa apa-apa tanpa kekutan dari Allah SWT.
Intinya, bukan kita yang hebat, tapi nikmat yang diberikan Allah yang amat hebat dan besar.
Dan terkadang dari saking asyiknya kita menikmati rezeki yang Allah berikan, kita lupa caranya berbijaksana. Iya, seringkali kita temui orang yang ketika masih susahnya berjaji dengan manisnya, tapi saat Allah sukseskan dia, maka janji itu ia lupakan.
Tapi sebaliknya, ia malah dalam kesuksesannya menggila dengan berlaku tidak adil dan bahkan bertingkah seadanya serta semaunya.
Saat semuanya yang kita inginkan Allah ijabah, terkadang kita lupa caraya berterimakasih pada-Nya dengan kerendahan hati. Kita kadang terlalu merasa puas, hingga untuk berlaku apa yang seharusnya dilakukan kita enggan.
Kadang saat Allah kenikmatan yang lebih, hati ini lemah akan rasa syukur sehingga kewajiban yang seharusnya kita tunaikan secara bijak, kita mulai lalaikan dan bahkan ada yang meninggalkannya. Na’udzubillah
Padahal, bila kita tela’ah lebih dalam lagi, sesungguhnya kenikmatan yang Allah berikan kepada kita adalah tak lain hanya ujian bagi kita.
Dimana, dengan datangnya nikmat yang berlimpah ruah, Allah akan melihat seberapa bijak kita dalam menjaga dan menggunakannya.
Tapi sayangnya, terkadang kita menjadi terlalu gelap mata dan buta hati saat semuanya telah Allah berikan secara murah kepada kita.
BACA JUGA: Jangan Lupa Bersyukur Atas Nikmat Sehat
Kita sering merasa pas saat Allah memberi kita tambahan nikmat, padahal nikmat yang Allah beri, tak lain hanya sebagai barometer sejauh mana rasa syukur kita pada-Nya, dan seberapa bijak kita bisa menjaga amanah-Nya sesuai dengan ketentuan yang telah Allah tetapkan selama ini. []